
Sektor Manufaktur China "Ngeri", Minyak Mentah Melesat 1%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia menguat karena harapan yang permintaan dari China meningkat setelah aktivitas manufaktur mencatat ekspansi yang "ngeri".
Menurut data Refinitiv pada perdagangan Rabu (1/3/2023) harga minyak mentah Brent tercatat naik 1% menjadi US$84,31 per barel. Sedangkan jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,8% menjadi US$77,69 per barel.
Indeks aktivitas manufaktur China melonjak pada Februari dengan laju tercepat dalam lebih dari satu dekade, memberi harapan akan peningkatan permintaan minyak.
Sementara indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi China naik menjadi 52,6 bulan lalu dari 50,1 pada Januari, survei sektor swasta juga menunjukkan aktivitas meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
"Putaran kejutan naik lainnya di PMI China lebih lanjut memberikan keyakinan akan pemulihan yang lebih kuat dari yang diharapkan, yang mendukung prospek permintaan minyak yang lebih optimis," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG.
Di sisi lain. persediaan minyak mentah Amerika Serikat membatasi kenaikan harga emas hitam.
Persediaan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel pekan lalu menjadi 480,2 juta barel pekan lalu ke level tertinggi sejak Mei 2021, data pemerintah menunjukkan, mengalahkan ekspektasi analis kenaikan 457.000 barel. Itu adalah kenaikan mingguan ke-10 berturut-turut.
"Hingga pasokan yang menggantung ini bisa menyempit di tengah-tengah sebagian penurunan di Cushing, tren pasokan minyak mentah AS selanjutnya dapat membatasi kenaikan harga tambahan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras) Next Article China Bikin Kejutan, Harga Minyak Nanjak Hampir 2%!