Bankir RI Yakin 2023 Nggak 'Gelap', Tapi Waspada Satu Hal Ini

Market - Teti Purwanti, CNBC Indonesia
01 March 2023 07:05
CNBC Indonesia TV Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos bank besar nasional optimistis dengan iklim industri keuangan di tahun ini. Memang, masih ada sejumlah tantangan, tapi tak seseram seperti yang dibayangkan.

Hal itu setidaknya diungkapkan oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Sunarso. Bahkan, menurutnya, potensi terjadinya resesi cuma sekitar 2%. Artinya potensi Indonesia bakal mengalami resesi di tahun ini hampir tidak ada samasekali.

"Kita memiliki ekonomi yang cukup solid oleh karena itu kita optimis," kata Sunarso dalam economic outlook 2023, Selasa (28/2/2023).

Rasa optimis juga disampaikan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Royke Tumilaar. Bahkan ia meyakini demand kredit di 2023 masih akan tetap tinggi, di tengah ketidakpastian ekonomi global, khususnya di sektor komoditi.

Royke menuturkan, di saat harga komoditi turun, banyak pelaku usaha di sektor ini membutuhkan pendanaan demi memperkuat usahanya. Tingginya permintaan kredit di sektor ini juga bakal terjadi seiring gencarnya upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi. Program ini dinilai Royke dapat meningkatkan demand kredit yang cukup besar di sektor komoditi.

Melihat hal itu, BNI pun bahkan tengah menyiapkan tim khusus untuk mempelajari sektor tersebut.

"Yang penting kita siapkan tim yang mengerti industrinya untuk masuk sektor hilirisasi. Kita harus mengerti komoditi ini," tutur Royke.


Tetap Waspada

Meski diliputi optimisme yang besar, bukan berarti jadi terlena. Sebab, menurut Sunarso, masih ada hal yang perlu diwaspadai.

perbankan juga tetap waspada dengan tantangan geopolitik. Pasalnya, tensi geopolitik ikut memacu disrupsi rantai pasok.

Tetapi yang terpenting, menurut Sunarso, konsumsi Rumah Tangga di tanah air masih mendominasi 54%, dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi.

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Hery Gunardi mengaku optimis akan kondisi perbankan di 2023 karena didukung oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang sepanjang tahun lalu tercatat tetap tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Seperti diketahui,Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.Hal tersebut diangap menjadi salah satu katalis bahwa tahun 2023 Indonesia jauh dari resesi.

Dengan masih kuatnya kondisi perekonomian dalam negeri, ia pun yakin pembiayaan perbankan syariah bisa tumbuh sekitar 9-10% di 2023.

"Menarik memang sudah banyak pakar membahas mengenai makro ekonomi global dan domestik. Perspektif pertama dari global lihat data, dari 2023 rezim suku bunga tinggi akan berlanjut. Sementara di AS inflasi masih tinggi. Domestik saya lihat tentunya Indonesia responsive," kata Hery.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jaga Fundamental Kinerja, Bos BRI Dapat Penghargaan Ini


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading