Godaan Dividend Yield UNTR-ASII Bikin Ngiler, Mau Coba?
- Batu bara membawa berkah buat konglomerasi Astra dan anak usahanya UNTR
- Imbal hasil dividen ASII dan UNTR menjadi menarik
- Menjadi saham dengan dividend yield tertinggi di indeks elite
Jakarta, CNBC Indonesia - Berkah batu bara membuat pemegang saham kontraktor tambang PT United Tractors Tbk (UNTR) dan sang induk PT Astra International Tbk (ASII) ikut ketiban rezeki nomplok. Ini seiring usulan dividen tunai final kedua emiten tersebut yang terbilang jumbo.
Dengan angka pembagian dividen per saham (DPS) yang jauh lebih tinggi dibandingkan data historis, imbal hasil dividen (dividend yield) UNTR dan ASII memang sangat menggiurkan.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen UNTR mengumumkan usulan pembagian dividen final untuk tahun buku 2022 sebesar Rp6.185/saham.
Usulan tersebut akan diajukan dalam Rapat Umum pemegang Saham Tahunan (RUPST) UNTR pada April mendatang.
Nah, apabila dijumlahkan dengan dividen interim Rp818/saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022, total dividen yang akan diusulkan untuk pada 2022 menjadi sebesar Rp7.003/saham.
Apabila menggunakan patokan usulan dividen final yang akan dibagikan, dividend yield UNTR sangat besar, mencapai 21,78%. Bahkan, apabila menggunakan total dividen, imbal hasil dividen emiten batu bara dan alat berat ini bakal mencapai 24,65%.
Ini mengacu pada harga saham hingga penutupan sesi I, pada Selasa (28/2), Rp28.400/saham.
Hal tersebut sekaligus membuat UNTR menjadi sedikit di antara beberapa saham dengan dividend yield tertinggi di bursa. Nama-nama lainnya yang secara historis punya dividend yield di atas 20%, di antaranya PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) dengan yield 28% dan PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) 25%.
Rasio pembayaran dividen (DPR) UNTR juga sangat tinggi, bahkan di atas 100%, tepatnya 109%. Ini artinya, UNTR membagikan seluruh laba untuk 2022 sekaligus mengambil sebagian kecil dari laba ditahan.
"Usulan Direksi atas dividen final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas profitabilitas Perseroan yang sangat baik yang didukung oleh tingginya harga batu bara pada tahun 2022, yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kinerja operasional yang solid," jelas Corporate Secretary Sara K. Loebis dalam keterbukaan informasi, Senin (27/2/2023).
(trp/dhf)