IPO PGEO, Wamen BUMN: Peminat Tinggi, Fundamental Bagus

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
24 February 2023 11:37
PLTP yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok: PGE)
Foto: PLTP yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok: PGE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) hari ini meresmikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 10,35 miliar saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 875 per saham. Sehingga, PGEO akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 9,05 triliun.

Meskipun dalam debut perdananya sempat di zona merah, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury berpendapat, dalam kacamata industri pasar modal sebaiknya melihat dari fundamental perusahaannya.

Penawaran Umum IPO PGEO mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurutnya, hal ini merupakan pencapaian yang sangat cerah bagi Perseroan dan sebagai indikator positif tingkat kepercayaan investor kepada PGE.

"Kita harus melihat IPO itu dari sisi jumlah dana yang dikumpulkan saat ini dan jumlah yang ditawarkan dari kebutuhan dana. Kita lihat (PGEO) over subscribe. Cukup baik," kata Pahala saat ditemui di gedung BEI Jakarta, Jumat (24/2).

Selain itu, Pahala melanjutkan, masyarakat khususnya investor juga harus melihat dari kinerja perusahaan secara menyeluruh. Harapannya, dengan melantai di pasar modal para investor melihat kinerja fundamental perseroan dan kinerja perusahaan jangka menengah maupun jangka panjang.

"Kinerja menjadi bagian dari perusahaan, termasuk BUMN. Mengenai PGEO, salah satu investor cukup besar merupakan salah satu perusahaan pengelola dana yang merupakan BUMN," tuturnya.

Ke depannya, lanjutnya, pihaknya akan melanjutkan upaya penambahan BUMN dan anak usaha yang sudah memiliki size dan ukuran cukup besar.

"Bagaimana untuk BUMN dan sub holding yang sudah besar melaksanakan IPO untuk bisa membuka diri agar transparan, profesional, dan menggalang dana untuk investasi ke depan," pungkasnya.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi PLN Diminta di Bawah Rp 100 Triliun, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular