1 Tahun Perang Rusia-Ukraina

Low Tuck Kwong Geser Hartono Jadi Orang Kaya No.1 RI

Tim Riset, CNBC Indonesia
24 February 2023 14:25
Dato’ Low Tuck Kwong, dok Maris Stella High School Alumni Network
Foto: Dato’ Low Tuck Kwong, dok Maris Stella High School Alumni Network

Jakarta, CNBC Indonesia - Invasi yang diluncurkan presiden Rusia Valdimir Putin ke wilayah Ukraina setahun lalu menimbulkan sejumlah efek domino bagai ekonomi global, termasuk melambungnya harga komoditas ekspor unggulan RI, batu bara.

Berkah tersebut salah satunya dirasakan oleh bos-bos batu bara yang kekayaan bersihnya meningkat tajam tahun lalu.

Dia antara banyaknya taipan batu bara RI, tidak ada yang merasakan nikmat harga tinggi batu bara melebihi Low Tuck Kwong.

Tahun lalu kekayaannya meningkat tajam karena harga saham perusahaan miliknya, Bayan Resources (BYAN), melambung. Low Tuck Kwong sendiri diketahui setidaknya sejak 2021 telah aktif mengakumulasi saham BYAN lewat pembelian di pasar reguler secara perlahan.

Kinerja keuangan perusahaan yang cemerlang ditopang rekor harga batu bara, harga saham yang terbang, serta penambahan kepemilikan saham menjadi racikan luar biasa yang pada akhirnya mampu membuat Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di seantero jagat Indonesia.

Pengusaha kelahiran 17 April 1948 tersebut bahkan mampu melengserkan takhta duo Hartono, status quo orang terkaya RI selama puluhan tahun dan dianggap banyak orang sukar untuk diwujudkan.

Melansir data Forbes Realtime Billionaire, kekayaan Low Tuck Kwong akhir tahun lalu - 26 Desember 2022 - mencapai US$ 25,2 miliar atau setara dengan Rp 378 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$).

Sementara itu kekayaan Robert Budi dan Michael Bambang Hartono masing-masing tercatat sebesar US$ 22,1 miliar dan US$ 21,3 miliar, kala itu.

Saat ini meski harga batu bara telah melandai, kekayaan Low Tuck Kwong masih berada di atas Hartono bersaudara, dengan publikasi yang sama mengestimasi kekayaannya mencapai US$ 26 miliar (Rp 390 triliun).

Kekayaan Meningkat Tajam

Daftar publikasi tahunan orang terkaya RI tahun 2022 Forbes, Low Tuck Kwong bertengger di peringkat kedua - atau ketiga jika dipisah - di belakang duo Hartono.

Peringkat definitif tersebut diumumkan awal Desember tiap tahunnya. Artinya pelacakan kekayaan berakhir pada akhir bulan November atau awal Desember. Sementara itu, publikasi tersebut juga secara rutin memperbaharui kekayaan orang terkaya dunia setiap harinya dalam pemeringkatan Realtime Billionaire.

Dalam daftar definitif 2022, kekayaan Low Tuck Kwong memang tertinggal jauh dari duo Hartono. Namun keadaan tersebut berubah signifikan dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Hal ini karena harga saham BYAN yang meningkat gila-gilaan, khususnya setelah perusahaan sukses melakukan pemecahan saham.

Pemecahan saham dilakukan karena harganya sudah terbang ratusan persen sepanjang tahun 2022 sehingga harganya sudah tidak ramah bagi kantong investor, yang mana kala itu nyaris menyentuh Rp 100.000/saham atau mendekati Rp 10 juta hanya untuk memperoleh satu lot saham!

Saham BYAN resmi dipecah dengan rasio 1:10 setelah ditutup di harga Rp 94.500 pada penutupan perdagangan 1 Desember 2022. Sehari setelahnya saham ini dibagi menjadi sepuluh bagian dan dihargai Rp 9.450 per saham.

Sejak resmi dipecah, saham BYAN kembali menguat 122% dalam waktu sekitar sebulan dan menutup tahun di harga Rp 21.000 per saham.

Meroketnya harga saham akhir tahun lalu membuat BYAN sempat menjadi perusahaan publik paling berharga kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.

Mereka hanya kalah dari Bank Central Asia (BBCA) milik Hartono bersaudara dan mampu menyalip bank BUMN terbesar, Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Saat ini kapitalisasi pasar BYAN tercatat sebesar Rp 626 triliun, berada di peringkat ketiga setelah BBRI kembali menyalip balik dan BBCA masih tangguh di posisi puncak.

Bertahan Sampai Kapan?

Meski mampu melengserkan duo Hartono, kekayaan Low Tuck Kwong sangat volatil dikarenakan oleh sejumlah hal.

Pertama sumbernya tidak terdiversifikasi dan nyaris secara eksklusif berasal dari BYAN, artinya pergerakan saham BYAN akan sangat mendikte jumlah harta Low Tuck Kwong, for better or worse.

Kedua, bisnis yang digeluti sangat bergantung pada harga komoditas yang juga sangat volatile. Jika harga batu bara mendingin, pada akhirnya valuasi BYAN juga diperkirakan akan tertekan dan berpengaruh pada kekayaan Low Tuck Kwong.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terbaru mencatat Low Tuck Kwong menggenggam 60,97% saham BYAN, yang mana setara dengan kepemilikan harta Rp 381 triliun.

Kekayaan ini sudah mewakili nyaris 97% kekayaan yang diestimasi oleh Forbes, hal ini dikarenakan kekayaannya terkonsentrasi pada satu perusahaan.

Sementara itu, duo Hartono yang merupakan pemilik Grup Djarum, memiliki bisnis yang jauh lebih terdiversifikasi. Bisnisnya termasuk di sektor rokok, perbankan, telekomunikasi, supermarket hingga e-commerce.

Sejak awal tahun 2023 (year-to-date/YTD), harga batu bara global telah tertekan dalam, bahkan di satu waktu sempat ambles 50% year to date. Hal tersebut ikut menyeret kinerja saham BYAN yang telah mengalami koreksi hingga 10% lebih sejak awal tahun.

Senada dengan BYAN, sepanjang 2023 harga saham koleksi Hartono bersaudara juga masih terkoreksi, akan tetapi pelemahannya lebih kecil dari yang dicatatkan BYAN.

Artinya jika tren tersebut berlanjut, tinggal menunggu waktu kapan Hartono bersaudara mampu mengklaim kembali takhtanya yang saat ini telah direbut oleh bos batu bara. Apalagi mengingat harga batu bara yang semakin mendingin secara cepat

TIM RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Low Tuck Kwong yang Hartanya Dalam Sehari Naik Rp57,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular