Market Commentary

Duh, 13 Saham Ini Ambles & Sudah Sentuh ARB

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
23 February 2023 12:07
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh batas auto reject bawah (ARB) saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,1% ke posisi 6.816,39 pada perdagangan sesi I Kamis (23/2/2023).

Hingga pukul 11:30 WIB atau penutupan perdagangan sesi I hari ini, setidaknya ada 13 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Pelita Teknologi GlobalCHIP342-9,52%
Hetzer Medical IndonesiaMEDS173-6,99%
Garda Tujuh BuanaGTBO134-6,94%
Pradiksi GunatamaPGUN1.015-6,88%
Rukun RaharjaRAJA815-6,86%
Makmur Berkah AmandaAMAN755-6,79%
Nusantara AlmaziaNZIA226-6,61%
Bersama Zatta JayaZATA57-6,56%
Sreeya Sewu IndonesiaSIPD1.290-6,52%
Sepeda Bersama IndonesiaBIKE230-6,50%
Ketrosden TriasmitraKETR204-6,42%
Astra GraphiaASGR955-6,37%
Jasnita TelekomindoJAST105-6,25%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten produsen dan pemasok SIM Card yakni PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) menjadi yang paling parah koreksinya, yakni ambruk hingga 9,52% ke posisi Rp 342/saham dan sudah mencetak ARB hingga akhir sesi I hari ini.

Berikutnya ada saham emiten alat kesehatan yakni PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) yang anjlok 6,99% ke posisi Rp 173/saham.

Tak hanya itu saja, beberapa saham IPO 2022 juga terpantau masuk ke jajaran saham ARB pada hari ini, seperti saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE), dan PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR).

Belum diketahui secara jelas alasan ke-13 saham tersebut ambles dan sentuh ARB selain aksi profit taking investor.

Namun, melihat ada beberapa saham IPO 2022-2023 yang kembali masuk ke jajaran saham ARB, menandakan bahwa volatilitas saham IPO masih cukup tinggi, sehingga investor cenderung tidak mengoleksinya dalam waktu yang lebih lama.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation