Detik-Detik Pembacaan Risalah The Fed, Wall Street Stagnan

Market - ras, CNBC Indonesia
22 February 2023 23:11
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP) Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks utama Wall Street terpantau stabil jelang rilis risalah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve/The Fed.

Pada pembukaan perdagangan Rabu (22/2/2023) indeks Dow Jones turun hanya 0,01%. Sedangkan indeks S&P500 turun 0,09% dan Nasdaq turun tipis 0,03%.

Risalah Fed dijadwalkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Investor akan merespon hasil risalah sebagai sinyal tentang kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan ke depan.

Presiden Fed St.Louis James Bullard mengatakan bahwa perjuangan bank sentral melawan inflasi masih jauh dari selesai.

"Menjadi populer untuk mengatakan, 'Mari pelan-pelan dan rasakan jalan kita ke tempat yang kita butuhkan.' Kami masih belum sampai pada titik di mana panitia menetapkan apa yang disebut tarif terminal," katanya dikutip dari CNBC Internasional.

"Dapatkan ke level itu dan kemudian rasakan jalan Anda dan lihat apa yang perlu Anda lakukan. Anda akan tahu kapan Anda berada di sana ketika langkah selanjutnya bisa naik atau turun," tambah Bullard.

Sementara itu Chief Investment Officer Grup Bahnsen David Bahnsen mengatakan bahwa kemunduran pasar selama beberapa hari terakhir adalah "respons langsung" terhadap suku bunga yang bergerak lebih tinggi.

Dia menambahkan, "Sementara kemunduran pasar selama beberapa hari terakhir mungkin tampak tiba-tiba dan signifikan, kami percaya itu sebenarnya jinak dan sangat diharapkan, mengingat reli pasar yang tiba-tiba dan signifikan terlihat sepanjang Januari dan sebagian Februari."

Meningkatnya imbal hasil obligasi juga membuat pasar lesu, dengan tingkat pada catatan Treasury 10-tahun mencapai posisi tertinggi sejak November. 

Kekhawatiran yang memuncak bahwa Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga membuat takut investor mendorong saham ke hari terburuk pada 2023.

Sejumlah laporan pendapatan, termasuk hasil yang mengecewakan dari Home Depot juga memicu kekhawatiran tentang daya beli konsumen.

Artikel Selanjutnya

Inflasi AS Susut, The Fed Diramal Kerek Bunga Acuan 50 Bps


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading