
Bukan Jemawa, Telkom Bangga Miliki MTEL

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebagai badan usaha milik negara yang bergerak di sektor jasa telekomunikasi dan jaringan di Indonesia secara konsisten terus mencatatkan kinerja positifnya.
Mulusnya kinerja Telkom disebabkan oleh beberapa kontributor bisnis perusahaan tahun ini, salah satunya bisnis menara tower telekomunikasi melalui anak perusahaannya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Direktur keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia, Heri Supriadi mengatakan anak usaha Telkom ini terus mengalami pertumbuhan dari sisi bisnis dengan melakukan akuisisi tower dan ekspansi ke berbagai daerah.
Terbaru, MTEL terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi melalui perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement) sebanyak 997 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Kesuksesan dan kokohnya MTEL pun tidak perlu diragukan lagi, karena MTEL kini menjadi perusahaan tower paling besar di Asia Tenggara, dengan jumlah kepemilikan menara terbanyak dengan jumlah lebih dari 35.000 tower.
"Secara fundamental performanya bagus dibanding perusahaan tower lainnya. Sementara dari skala mereka sudah paling besar jumlah towernya," ujarnya dikutip Rabu (22/2/2023).
Selain segmen menara, moncernya kinerja Telkom juga berkat adanya kontribusi dari segmen fixed mobile convergence (FMC). Untuk diketahui, FMC merupakan gabungan dua teknologi yang berbeda yaitu teknologi seluler dan Wi-Fi menjadi satu bentuk layanan yang terintegrasi dalam satu ponsel.
Di Telkom, FMC sendiri diterapkan dengan menggabungkan layanan broadband IndiHome dan Telkomsel yang memungkinkan kedua jaringan dapat saling menopang ketika terjadi gangguan (down).
"Segmen fixed mobile convergence, seharusnya ini memberikan peluang yang lebih bagus ketimbang masing-masing berdiri sendiri," jelasnya.
Kemudian, penopang lancarnya kinerja Telkom juga dikontribusikan oleh segmen data center. Tahun ini, rencananya Telkom akan membangun tujuh lokasi data center yang terdiri dari Hyperscale Data Center di Batam (51 MW), data center tier 3 dengan di Manado, Yogyakarta. Selain itu, data center tier 2 di Malang, Cirebon, Kupang, dan Jayapura.
Hingga saat ini, Telkom memiliki 32 data center yang terdiri dari 5 data center global dan 3 Enterprise Data Center yang berada di Sentul, Serpong, dan Surabaya dengan klasifikasi tier 3 dan 4, serta 1 Hyperscale Data Center di Cikarang dan 23 neuCentrIX yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
"Kemudian data center mungkin kami masih dalam fase untuk membangun kapasitas. Itu growing along the time akan menjadi kontributor jangka menengah dan jangka panjang," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Rating Oke, Telkom Pede Cari Pendanaan
