
IHSG Tertahan Jelang Rilis Data Penting AS

Jakarta, CNBC Indonesia- Mengawali perdagangan pekan ini, Senin (20/2/23), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,10% menjadi 6.902,86. Namun sesaat kemudian IHSG berbalik arah.
Pada pukul 09.03, indeks berbalik arah bergerak di zona negatif terkoreksi sangat tipis 0,04% ke level 6.892,63. Perdagangan menunjukkan terdapat 179 saham naik, 147 saham turun sementara 262 lainnya mendatar.
Perdagangan mencatatkan sebanyak 1,8 miliar saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 401 miliar.
Pekan ini, para investor sedang memperhatikan beberapa peristiwa penting di pasar keuangan global. Di China, kebijakan bank sentral terkait suku bunga menjadi fokus perhatian karena dapat memberikan sinyal tentang bagaimana pemerintah China menjaga dan mendukung pemulihan ekonomi negaranya setelah pandemi COVID-19.
Di Amerika Serikat, beberapa data ekonomi penting akan dirilis, termasuk PMI, data penjualan rumah, dan risalah FOMC. Hal ini akan membantu menentukan arah kebijakan The Fed. Goldman Sachs dan Bank of America memperkirakan bahwa akan ada tiga kenaikan suku bunga lagi, masing-masing naik 25 basis poin.
Australia juga akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen, yang memberikan informasi tentang situasi ekonomi negara tersebut di tengah ketidakpastian global saat ini. Selain itu, data PMI dan risalah rapat hasil kebijakan moneter Australia akan dirilis, dan risalah rapat RBA akan diamati dengan cermat untuk mengetahui rincian terkait keputusan terbaru suku bunga.
Di dalam negeri Indonesia, terdapat pengumuman transaksi berjalan, dan indeks harga saham gabungan (IHSG) mungkin akan bereaksi atas keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%.
Keputusan rapat dewan gubernur BI sesuai dengan ekspektasi pasar, berdasarkan survei CNBC Indonesia. Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral menahan suku bunga di level 5,75%. Dua institusi memperkirakan BI mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%.
Sebagai catatan, BI mulai menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023. Secara total, kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 225 basis points (bps) menjadi 5.75%.
(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat