Rupiah Susah Turun ke Rp14.000-an/US$, Ini Biang Keroknya!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
17 February 2023 16:00
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi nilai tukar rupiah kini berada pada level Rp 15.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Level tersebut dianggap masih jauh dari level fundamentalnya.

"Dari sisi fundamental rupiah masih sedikit overvalued. Rupiah masih mengikuti perkembangan tren mata uang emerging lainnya," ungkap Ekonom PT Bank BCA Tbk David Sumual kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/2/2023)

Apa penyebabnya?

Dari global, rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan Bank Sentral AS Federal Reserve (the Fed) yang masih akan menaikkan suku bunga acuan. Hal ini mendorong penguatan dolar AS.

"Indeks dollar akhir-akhir ini menguat lagi setelah banyak pernyataan-pernyataan hawkish dari pejabat FOMC," jelasnya.

Sementara dari dalam negeri, tingginya inflasi masih menjadi sentimen negatif terhadap investor, meskipun ke depan diperkirakan akan turun.

"Secara fundamental rupiah susah balik ke arah Rp 14.000-an per dolar AS karena inflasi 1 tahun terakhir cukup tinggi," terang David.

Faktor lainnya adalah peningkatan impor karena jelang Hari Raya Idul Fitri dan pembayaran utang oleh pemerintah yang jatuh tempo cukup besar dalam waktu dekat.

"Rupiah cenderung stabil di posisi Rp 15.050 support dan Rp 15.250 resistance dalam jangka pendek-menengah," paparnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular