Korporasi Malas Tarik Kredit di Januari 2023, Ada Apa Nih?

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Jumat, 17/02/2023 12:40 WIB
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan pembiayaan korporasi pada Januari 2023 terindikasi tumbuh melambat. Data BI menunjukkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 12,1%, lebih rendah dibandingkan 21,5% pada Desember 2023.

"Pertumbuhan tersebut ditopang sektor Infokom,, sementara perlambatan antara lain terjadi pada sektor Pertanian dan Perdagangan, sedangkan pada sektor Reparasi Mobil & Motor mengalami penurunan," ungkap Laporan Survei Pembiayaan Perbankan Januari 2023, dikutip Jumat (17/2/2023).

Mayoritas pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman/utang dari perusahaan induk, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.


Namun demikian, BI melihat keputusan pembiayaan tiga bulan yang akan datang, yakni pada April 2023 diperkirakan akan terakselelrasi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini terindikasi dari SBT 31,4% yang meningkat dibandingkan SBT 18,8% pada bulan sebelumnya.

Menurut survei BI, peningkatan ini akan didorong olleh kebutuhan di sektor industri pengolahan, konstruksi dan pertanian dalam rangka aktivitas operasional perusahaan dan pembayaran kewajiban jatuh tempo serta mendukung permintaan domestik dan investasi.

Namun, responden survei mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi dari dana sendiri atau laba ditahan, meski lebih rendah dari sebelumnya. Selain itu, perusahaan akan menarik fasilitas kelonggaran dan penambahan kredit baru dari bank serta utang pinjaman atau utang dari perusahaan induk.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi