
IHSG Dibuka Galau, Menanti Data-Data Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan sesi I akhir pekan (17/2/23), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12% menjadi 6.904,10.
Pada pukul 09.03, sesaat setelah dibuka, indeks masih bergerak di zona positif terapresiasi sangat tipis 0,05% ke level 6.899,24. Perdagangan menunjukkan terdapat 155 saham naik, 149 saham turun sementara 241 lainnya mendatar.
Perdagangan menunjukkan sebanyak 833 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 308 miliar.
IHSG menjadi bursa kedua yang dibuka menghijau di kawasan Asia setelah Strait Times Indeks yang menguat 0,36%. Selain itu, mayoritas saham acuan Asia melemah setelah penurunan Wall Street. yang kompak melemah ke zona merah seiring laporan indikator inflasi yang memanas. Indeks Dow Jones ditutup ambles 1,26%, S&P 500 ambrol 1,38%, dan Nasdaq Composite berakhir ambruk 1,78%.
Hari ini, para investor akan terus memantau keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan menunggu dampak dari pergerakan Wall Street terkait rilis data indeks harga produksi, data klaim pengangguran, dan pernyataan dari Presiden Federal Reserve (The Fed) Cleveland yang menyarankan agar bank sentral AS meningkatkan suku bunga secara agresif.
Hal ini terjadi seiring dengan naiknya indeks harga produksi (PPI) sebesar 0,7% pada Januari, yang melampaui estimasi pasar sebesar 0,4%. Artinya, pertempuran melawan inflasi tetap menjadi tantangan yang berat bagi perekonomian, karena biaya tinggi masih menekan ke seluruh sektor ekonomi dan perusahaan masih berupaya untuk memulihkan margin keuntungan yang sebelumnya hilang.
Selain itu, pasar tenaga kerja yang ketat membuat sulit untuk mencapai target inflasi 2%. Menurut Steve Chiavarone, seorang Senior Portfolio Manager dan Kepala Multi-Asset Solutions di Federated Hermes, keadaan ini dapat terus berlanjut jika pasar tenaga kerja terus membaik.
Di sisi lain, investor juga akan memperhatikan rilis data penjualan ritel Britania Raya pada Januari, yang dijadwalkan akan dirilis pada siang hari nanti. Semua data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih akurat bagi para investor dalam membuat keputusan investasi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat