Cetak Rekor Laba, BP Turunkan Target Transisi Energi

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa migas Inggris, British Petroleum (BP), mencatatkan rekor laba bersih pada tahun 2022 lalu dan mengatakan akan memperlambat peralihan ke energi rendah karbon.
Sepanjang tahun lalu, perusahaan yang telah berumur 114 tahun tersebut membukukan laba bersih US$ 27,7 miliar atau setara dengan Rp 415,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Angka tersebut melewati rekor sebelumnya yang dicatatkan nyaris 15 tahun lalu di 2008 sebesar US$ 26,3 miliar dan lebih dari dua kali lipat dari capaian tahun lalu yang hanya US$ 12,8 miliar.
Kinerja positif ini secara luas dicatatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor energi akibat kenaikan harga komoditas tahun lalu. Secara total, keuntungan gabungan tahun 2022 yang dilaporkan sejauh ini untuk oleh perusahaan migas raksasa Barat mencapai lebih dari $159 miliar, termasuk Exxon Mobil Corp., Chevron Corp. dan Shell Corp.
Sebelumnya, di bawah nakhoda Bernard Looney, yang mengambil alih sebagai CEO tiga tahun lalu, BP memulai salah satu pivot industri yang paling ambisius dari bahan bakar fosil dan menuju sumber energi terbarukan.
BP mengatakan pada hari Selasa (7/2) bahwa pihaknya berencana mengurangi produksi bahan bakar fosil pada tahun 2030 sekitar 25% dari tingkat tahun 2019. Proyeksi tersebut turun dibandingkan rencana awal untuk memangkas output bahan bakar fosil sebesar 40% selama periode yang sama.
Bernard Looney sebelumnya mengungkapkan bahwa perusahaan perlu mengambil langkah untuk meyakinkan investor bahwa mereka dapat memberikan pengembalian yang kuat dalam energi terbarukan dan rendah karbon sambil juga mempertahankan keuntungan minyak dan gas, bahkan dengan pemotongan produksi yang telah direncanakan.
CEO BP tersebut juga mengatakan saat ini dunia lebih fokus pada biaya dan keamanan energi daripada sebelum perang Rusia-Ukraina meletus. Dirinya juga menyebut akan dibutuhkan lebih banyak bahan bakar fosil untuk waktu yang lebih lama untuk mengelola peralihan global ke energi rendah karbon.
BP mengatakan akan meningkatkan investasinya dalam sumber terbarukan sambil juga meningkatkan investasi minyak dan gasnya.
"Pada akhirnya, kami menanggapi apa yang diinginkan masyarakat," kata Kepala Eksekutif Bernard Looney pada Selasa pagi, dilansir The Wall Street Journal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Ketergantungan Energi Non Hijau Besar, Gimana Nasib NZE 2060?
(fsd/fsd)