Bursa Mau Tendang Emiten Pariwisata Ini, Intip Pemiliknya

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
07 February 2023 13:35
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355 Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia -  Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan potensi delisting kepada PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) yang bergerak di industri pariwisata dan masuk kategori papan pengembangan. Hal itu karena saham CSMI telah dihentikan perdagangannya atau suspensi sejak tanggal 18 Juli 2022.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka saham PT Cipta Selera Murni Tbk telah disuspensi selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 18 Juli 2024," tulis manajemen, Selasa (7/2).

Pihak bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila mengacu pada ketentuan III.3.1.1, dimana mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha emiten, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Selain itu, juga mengacu pada ketentuan III .3.1.2, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh perseroan.

"Bagi pihak yang berkepentingan terhadap Perseroan, dapat menghubungi Putu Prapti Utami selaku Sekretaris Perusahaan dengan nomor telepon 021-3140411," sebutnya.

Berdasarkan susunan pemegang saham per 32 Agustus 2022, Lisa Muchtar menjadi pemegang saham terbesar dengan menggenggam 458,2 juta saham atau 56,15%, Husni Muchtar sebanyak 173,8 juta atau 21,3%, dan masyarakat 184,06 juta saham atau 22,55%.

Lisa Muchtar merupakan investor kakap yang juga sebagai anak Atang Latief, taipan ternama di masa Orde Baru yang pernah terlilit kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Saat ini saham CSMI berada di level Rp 3.150 per saham dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 2,5 triliun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pool Advista (POOL) Terancam Ditendang Bursa, Terkait Asabri?


(rob/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading