China Beraksi, Harga Minyak Mentah Melesat 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 February 2023 07:15
Kilang minyak
Foto: Pixabay/John Perry

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia terungkit 1% berkat harapan lonjakan permintaan dari importir terbesar China.

Melansir Refinitiv pada perdagangan Senin (6/2/2023) harga minyak mentah Brent untuk kontrak April tercatat US$80,99 per barel, naik 1,05% dibandingkan posisi terakhir. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 1% menjadi US$74,11 per barel.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini berasal dari China.

Hal ini tak lepas dari kebijakan mobilitas Covid-19 yang semakin longgar sehingga dapat menggenjot permintaan di China.

Namun menahan laju kenaikan tertahan oleh ledakan jumlah tenaga kerja AS meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve tidak akan berakhir dengan pendaratan ekonomi yang keras.

Selain itu bank sentral AS diperkirakan akan memiliki lebih dari satu kenaikan suku bunga lagi, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar akan terhambat.

Dolar juga naik ke level tertinggi tiga minggu terhadap euro pada hari Senin. Dolar yang lebih kuat biasanya mengurangi permintaan minyak berdenominasi dolar dari pembeli yang membayar dengan mata uang lain.

"Anda memiliki dolar yang kuat, Anda berada dalam lingkungan yang umumnya berisiko," kata Robert Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(ras/ras) Next Article China Bikin Kejutan, Harga Minyak Nanjak Hampir 2%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular