
Tunggu Data Cadangan Devisa, IHSG Bisa Rebound Nih Today

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6873,79 atau terkoreksi 0,55% secara harian. Dengan ini, kenaikan 3 hari beruntun IHSG terhenti.
Sebanyak 302 saham melemah, 208 saham mengalami penguatan dan 219 lainnya stagnan.
Nilai perdagangan cenderung sepi, hanya sebesar Rp9,32 triliun dengan volume perdagangan 16,46 miliar saham.
Meski menurun, apresiasi IHSG masih naik tipis menjadi 0,02% dalam sepekan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 0,34% (year to date/YtD).
Saham-saham blue chip yang menjadi beban indeks, di antaranya Medco Energy (-3,17%), Timah (-2,79%), Aneka Tambang (-2,58%), Sumber Alfaria dan Gudang Garam (-2,31%), Bukit Asam (-2,31%) dan Bukalapak.com (-1,97%).
Asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp711,83 miliar di tengah merahnya IHSG, dengan memborong 4 saham raksasa bank, misalnya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp464 miliar.
Koreksi IHSG terjadi setelah data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 dan full year 2022 cenderung menggembirakan.
Dari dalam negeri, perekonomian RI tumbuh 5,01% (year-on-year/yoy) di kuartal IV-2022, mengalahkan estimasi pasar yang naik 4,84%.
Ini adalah ekspansi ketujuh berturut-turut tetapi juga menjadi yang terlemah sejak kuartal IV-2022.
Adapun secara tahun penuh, pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) RI naik sebesar 5,31% sepanjang 2022, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,69% sepanjang 2021, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 2013.
Angka ini juga sedikit di atas konsensus pasar yang memperkirakan PDB RI pada 2022 naik 5,29%.
Kemudian, pada sekitar pukul 11.00 WIB hari ini, investor akan mencermati rilis data cadangan devisa RI per Januari 2023.
Menurut konsensus pasar, cadangan devisa RI akan mencapai USD138,0 miliar, naik dari bulan sebelumnya USD137,2 miliar.
Seperti diketahui pemerintah sedang gencar berupaya menarik devisa hasil ekspor (DHE) yang banyak parkir di luar negeri. Jika sukses, maka cadangan devisa akan meningkat, dan berdampak positif ke rupiah.
Stabilitas rupiah akan menjadi sangat penting untuk mengarungi 2023. Bagi investor asing, stabilitas rupiah akan memberikan kenyamanan berinvestasi, sebab meminimalisir kerugian kurs. Pada gilirannya, akan berpengaruh positif terhadap pasar modal RI.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Selain itu, digunakan pula indicator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Senin kemarin, IHSG mencoba menembus batas atas rectangle pattern (6.925), ditandai dengan IHSG sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.924,88. Ini sebelum akhirnya IHSG ditutup dengan candle terakhir berwarna merah.
IHSG masih dalam pola rectangle yang menandakan konsolidasi sejenak alias sideways setelah dalam tren penguatan jangka pendek sejak 12 Januari 2023.
IHSG sendiri ditutup di dekat level fibo 38,2% di angka 6.872. Ini bisa menjadi level support untuk menentukan arah selanjutnya.
Level support berikutnya terletak di batas bawah pola rectangle di posisi 6.820.
Kemudian, untuk resistance terdekat ada pada rentang level 6.900-6.925.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaituRelative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI ditutup turun ke 54,78.
Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas MA 26.
Dengan demikian, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang bergerak mixed dengan kecenderungan menguat tipis dengan resistance 6.900-6.925 dan support di 6.870-6.820.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat