Pertama dalam Sejarah, Cadangan Emas China Capai 2.000 Ton!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral China (ThePeople's Bank of China/PBoC) melakukan pembelian emas sebanyak 62,2 ton pada 2022. Pembelian dalam jumlah besar tersebut membuat cadangan emas mereka kini menyentuh di atas 2.000 ton untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Data World Gold Council (WGC) menunjukkan PBoC tidak membeli emas pada 2020-2021. Terakhir kali bank sentral membeli emas adalah pada September 2019.
Namun, PBoC melakukan pembelian besar-besaran pada dua bulan terakhir 2022 yakni 32 ton pada November dan 30,2 ton pada Desember 2022.
Pembelian emas sebanyak 62,2 ton pada 2022 dilakukan di tengah ketatnya suku bunga tingkat global, ancaman resesi, serta dibukanya kembali perbatasan China.
Dengan tambahan cadanagn emas sebanyak 62,2 ton pada 2022 maka cadangan emas bank sentral China kini menembus 2.010,5 ton. Ini adalah kali pertama cadangan emas mereka menyentuh 2.000 ton. Cadangan emas tersebut hanyalah 3,5% dari total cadangan devisa PBoC.
Selain emas, bank sentral juga biasanya menumpuk cadangan devisa dalam bentuk valuta asing dan logam mulia lainnya.
Secara keseluruhan, bank sentral menumpuk cadangan devisa sebanyak 28 ton pada Desember 2022. Dengan demikian, pembelian emas oleh bank sentral pada tahun ini menembus 1.136 ton pada 2022..
Jumlah tersebut melonjak 152% dibandingkan 2021 dan menjadi yang tertinggi sejak 1967 atau 55 tahun terakhir.
Bank sentral Turki (TCMB) menjadi pemborong terbesar dengan total pembelian mencapai 147,6 ton. Di bawah Turki ada bank sentral China (66,2 ton), Mesir (44,6 ton), dan Qatar (35 ton).
Sebaliknya, penjualan besar-besaran dilakukan oleh bank sentral Uzbekistan yakni 50,7 ton.
"Ketidakpastian geopolitik serta tingginya inflasi menjadi alasan mengapa kepemilikan emas (bank snetral) ditambah. Pembelian terbesar dilakukan oleh negara emerging market seperti Turki dan China," tutur analis WGC Krishan Gopaul, dikutip dari website mereka.
Harga emas sendiri ambles dalam dua hari terakhir. Setelah terbang tinggi pada akhir Januari 2022. Harga emas ambruk pada akhir pekan lalu.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (3/2/2022), harga emas ditutup di posisi US$ 1.865,53 per troy ons. Harganya ambruk 2,45% sehari. Harga pada Jumat lalu juga menjadi yang terendah sejak 6 Januari 2023.
Emas sedikit menguat pada pagi hari ini. Merujuk pada Refinitiv, harga emas pada Senin (6/2/203) pukul 06: 10 WIB ada di posisi US$ 1.867,79 per troy ons. Harganya naik 0,12%.
Harga emas pada akhir pekan lalu ambruk setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) keluar. Tingkat pengangguran AS pada Januari 2023 tercatat 3,4%, terendah sejak 1969. Tingkat pengangguran juga lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yakni 3,6%.
Rendahnya tingkat pengangguran di AS menunjukkan ekonomi mereka masih kencang dan pasar tenaga kerja masih panas. Kondisi ini bisa membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) kembali memberlakukan kebijakan hawkishnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Mayday Mayday! Harga Emas Jatuh ke Level Terendah 2 Tahun
(mae/mae)