Analisis Teknikal

Bank dan Tekno Bikin Pede, IHSG Bakal Nyaman di Zona Hijau

Putra, CNBC Indonesia
06 February 2023 07:05
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 0,70% menembus level psikologis 6.900, pada sesi I, Jumat (3/2/2023). Ini berkat menguatnya saham raksasa perbankan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berada di level 6.938,97 dengan nilai transaksi Rp5,84 triliun dan volume perdagangan 14,42 miliar saham.

Sebanyak 247 saham menguat, 253 saham melemah, dan 205 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi yang paling banyak ditransaksikan, mencapai Rp619,2 miliar dan Rp439,6 miliar.

Sementara, empat besar perbankan, BBRI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kompak menghijau.

Saham BBRI naik 3,91%, BBNI 2,47%, BBCA 2,47%, dan BMRI 2,06%.

Saham teknologi raksasa seperti GOTO dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga terkerek, masing-masing 1,61% dan 6,82%. Keduanya melanjutkan momentum kenaikan pada Kamis kemarin.

Pasar saham Wall Street kembali cerah pada perdagangan semalam setelah sektor teknologi informasi di S&P 500 naik 14% pada awal tahun. Hal ini ternyata menjadi angin segar bagi perusahaan emiten teknologi dalam negeri. termasuk GoTo, Bukalapak, WIR ASIA, Elang Mahkota dan lain-lain menguat.

Bergairahnya kembali sektor teknologi bukanlah tanpa sebab. Hal ini karena optimisme investor akan potensi terus melambatnya laju kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Sebagaimana diketahui, The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran 4,5% - 4,75%, sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.

Investor saat ini menunggu laporan pekerjaan utama di AS, yaitu data NFP dan tingkat pengangguran untuk memantau pasar tenaga kerja. Saat suku bunga tinggi, bursa saham melesat, tetapi bisa jatuh jika The Fed terus menaikkan suku bunga.

Dari Eropa, ECB menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 3% dan diproyeksi akan menaikkan lagi 50 bp pada pertemuan Maret. ECB bertujuan untuk memastikan inflasi kembali ke target 2% dalam jangka menengah (mid-term). Inflasi Uni Eropa pada Januari 2023 tercatat sebesar 8,5% YoY.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Selain itu, digunakan pula indicator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

IHSG berada di batas atas BB dengan membentuk pola northern doji, yang merupakan adanya indikasi pembalikan arah.

IHSG juga sudah mendekati level 100% fibo dalam jangka pendek.

Karena itu, IHSG berpotensi menguji support terdekat di 6.927-6.890.

Support kuat selanjutnya ada di level 6.850-6.866, di mana terdapat demand zone di area tersebut.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaituRelative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI ditutup naik ke arah overbought 72,75 pada sesi I ini.

Adapun, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas garis MA26.

Melihat hal di atas, IHSG akan mengalami konsolidasi dengan fluktuasi wajar dan persentase penurunan secara normal. IHSG berpeluang ditutup di zona hijau di sesi kedua nanti dengan level support 6.927 dan resistance 6.954.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular