Ekonomi Amerika Mulai Lesu, Harga Minyak Melorot Nyaris 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
03 February 2023 08:40
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun pada penutupan perdagangan kemarin karena kinerja manufaktur Amerika Serikat (AS) yang lesu.

Pada Kamis (2/2/2023) harga minyak Brent tercatat US$82,17 per barel, turun 0,8% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 0,7% ke US$75,88 per barel.

Pesanan baru untuk manufaktur AS khususnya peralatan industri dan mesin lainnya menurun, menurut data Departemen Perdagangan AS.

"Hal itu menyoroti lebih banyak perlambatan ekonomi, terutama di sisi industri, yang berdampak negatif bagi minyak bumi," kata John Kilduff, partner di Again Capital.

Sementara itu rebound dalam indeks dolar, yang sempat mencapai level terendah sembilan bulan juga membebani harga minyak, menurut Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Greenback yang lebih kuat membuat minyak yang diperdagangkan dengan dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi lain, inflasi tampaknya telah melambat di negara-negara ekonomi utama, respons bank sentral dan kecepatan pembukaan kembali dari penguncian Covid-19 menjadi penahan penurunan harga minyak.

Meski demikian para investor masih memilih netral melihat kondisi pasar saat ini.

"Investor menjadi kurang percaya diri dengan kekuatan prospek; sesuatu yang dapat kita lihat berubah berulang kali pada kuartal pertama ini karena kurangnya visibilitas suku bunga dan transisi Covid China," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(ras/ras) Next Article Ambyar! Perdagangan Pertama 2023 Harga Minyak Longsor 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular