Sstt...Diam-Diam LinkAja Ganti Bisnis, Kalah Saing?

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
02 February 2023 11:05
Menteri BUMN Rini Soemarno menoba aplikasi LinkAja saat gelaran BNI Java Jazz Festival 2019 di JIExpo, Jakarta, Minggu (3/3/2019). Sejumlah bank BUMN  meluncurkan LinkAja agar bisa bersaing meraup pasar pembayaran digital. Dikawal oleh jajaran bos BUMN mulai dari Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, dan Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmojo. Rini tampak mengenakan topi putih, berjaket hitam, dengan polo shirt dan bergaya sangat casual di gelaran Java Jazz, Minggu (03/3/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Menteri BUMN Rini Soemarno menoba aplikasi LinkAja saat gelaran BNI Java Jazz Festival 2019 di JIExpo, Jakarta, Minggu (3/3/2019). Sejumlah bank BUMN meluncurkan LinkAja agar bisa bersaing meraup pasar pembayaran digital. Dikawal oleh jajaran bos BUMN mulai dari Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, dan Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmojo. Rini tampak mengenakan topi putih, berjaket hitam, dengan polo shirt dan bergaya sangat casual di gelaran Java Jazz, Minggu (03/3/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan ada perubahan model bisnis dari penyedia dompet digital LinkAja.

Hal itu telah diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang mengatakan bahwa latar belakang peribahan model bisnis tersebut karena ketatnya persaingan di bisnis tersebut.

"Payment kan sudah susah sebenarnya, kan sekarang open ekosistem," kata Tiko saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (1/2).

Pria yang akrab disapa Tiko ini mengungkapkan, LinkAja saat ini sedang fokus untuk bertransformasi ke bisnis lending. Dalam hal ini, pendanaannya menyasar ke ekosistem Pertamina dan Telkom.

Tiko mengatakan lebih jauh, saat ini juga sudah ada beberapa investor dari perusahaan pelat merah yang berkomitmen untuk menyuntikkan dana yang akan cair pada kuartal I. Meskipun belum dapat menyebutkan nilai, diantaranya adalah Telkom dan beberapa bank anggota Himbara

"Mungkin sekitar Maret atau April harusnya sudah cair. Itu dana dari kita, dari Telkom, Himbara," pungkasnya.

Sebagai informasi, LinkAja telah beralih ke bisnis lending setelah mengakuisisi fintech p2p lending PT iGrow Resources Indonesia (iGrow) pada April 2021. Kala itu, perusahaan bertujuan untuk memperluas lini bisnis LinkAja ke pembiayaan online, terutama untuk sektor produktif UMKM.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Top! Pendapatan Telkom Tembus Rp 108,87 T di Kuartal III-2022


(rob/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading