Konsumsi di Amerika Naik, Harga Minyak Dunia Melesat 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
01 February 2023 07:20
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melesat setelah data menunjukkan bahwa konsumsi minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik pada November.

Pada perdagangan Selasa (31/1/2023) harga minyak mentah Brent ditutup di US$85,46 per barel, meningkat 1%. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 1,3% ke US$78,87 per barel.

Administrasi Informasi Energi AS melaporkan bahwa permintaan minyak mentah dan produk minyak AS naik 178.000 barel per hari (bph) pada November menjadi 20,59 juta bph. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak Agustus.

Laju harga minyak mentah juga didukung oleh dolar AS yang lebih lemah, kata analis UBS Giovanni Staunovo. Hal ini membuat minyak mentah berdenominasi dolar lebih murah bagi pembeli mata uang lain.

Indeks dolar (yang mengukur kekuatan greenback dengan enam mata uang utama lainnya) berbalik negatif setelah data AS menunjukkan biaya tenaga kerja meningkat dengan laju paling lambat dalam satu tahun pada kuartal keempat karena pertumbuhan upah juga melambat.

Hal ini memperkuat ekspektasi bank sentral AS, The Federal Reserve/The Fed akan lebih dovish dalam hal kenaikan suku bunga.

Investor mengharapkan the Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan yang diumumkan Kamis (2/1/2023) waktu Indonesia. Pada pertemuan sebelumnya The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50bps.

Pasar juga berekspektasi bahwa Bank of England dan Bank Sentral Eropa pada hari berikutnya akan menaikkan suku bunganya di kisaran 50 basis poin.

Sebuah survei Reuters yang melibatkan 49 ekonom dan analis memperkirakan minyak mentah Brent rata-rata harganya akan berada di lebih dari $90 per barel tahun ini. Harga minyak akan didorong oleh permintaan dari konsumen utama China.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras) Next Article China Bikin Kejutan, Harga Minyak Nanjak Hampir 2%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular