Dana Asing Serbu Indonesia, Surat Utang Laris Manis
Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melihat perkembangan stabilitas sistem keuangan di akhir tahun 2022 tetap terjaga dengan baik, seiring dengan pemulihan ekonomi Tanah Air.
Kondisi ini berhasil membentuk persepsi positif di kalangan investor global. Alhasil, aliran modal asing kembali masuk di awal tahun 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua KSSK mengungkapkan bahwa aliran modal asing tampak di pasar SBN Indonesia.
"Pasar SBN terjadi penguatan yang berlanjut pada awal 2023 didorong dengan terjadinya pembelian kembali SBN oleh investor nonresiden," kata Perry dalam Konferensi Pers KSSK, Selasa (31/1/2023).
Hingga 23 Januari 2023, KSSK mencatat net buy dari investor nonresiden telah mencapai Rp 48,53 triliun. Di sisi perbankan, pembelian SBN mencapai Rp 121,98 triliun dan pembelian dari lembaga keuangan nonbank mencapai Rp 3,63 triliun.
Maraknya pembelian SBN ini, kata Sri Mulyani, berhasil menekan yield atau imbal hasil SBN tenor 10 tahun sebesar 20 basis points (bps) hingga 27 Januari 2023.
"Penurunan yield SBN sebesar 20 bps (year to date/ytd) mencapai level di 6,74%," kata Sri Mulyani.
Kendati asing kembali masuk, Sri Mulyani mengingatkan bahwa tekanan inflasi global di berbagai negara yang masih persisten tinggi.
"Harus tetap kita waspadai yang bisa berpotensi memicu kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral di negara maju," tegasnya. Kenaikan suku bunga di negara maju ini berisiko menimbulkan pembalikan arus modal asing.
(haa/haa)