Analisis Teknikal

Nanti Keputusan The Fed, IHSG Susah Balik Hijau

Putra, CNBC Indonesia
31 January 2023 13:32
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tergelincir 0.45% di 6.841,41 pada sesi I perdagangan Selasa (31/1/2023)

Meski terpeleset sejak awal perdagangan dibuka, IHSG masih tetap berada di atas level psikologis 6.800. Pelemahan mayoritas saham masih menekan IHSG.

Data perdagangan menunjukkan sebanyak 272 saham mengalami koreksi, 230 saham menguat dan sisanya 198 stagnan.

Perdagangan di sesi I terbilang cukup ramai mengingat nilai transaksi mencapai Rp 5,4 triliun di mana biasanya transaksi hanya di bawah Rp 5 triliun.

Kinerja IHSG siang ini in-line dengan mayoritas indeks saham Asia yang tertekan di zona merah. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan dengan koreksi 1,5%.

Semalam, 3 indeks saham acuan Wall Street juga kompak melemah. Indeks Nasdaq yang sudah rebound tajam sejak awal tahun terkoreksi paling dalam hingga nyaris 2%.

Pelaku pasar kini tinggal menunggu momentum pengumuman kebijakan moneter the Fed apakah benar akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps saja atau lebih.

Analisis Teknikal

JakartaFoto: Teknikal
Jakarta

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak turun mendekati batas bawah BB di 6.820.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI ditutup di 46,17.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di bawah MA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, selagi IHSG dapat bertahan di atas level supportnya di 6.820, maka IHSG masih berpeluang menuju 6.872.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular