Simak! Bos BRI Beberkan 6 Penentu Hidup Matinya Bank

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 24/01/2023 13:20 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso menyebut, terdapat sejumlah peluang dan tantangan yang akan mempengaruhi industri perbankan nasional. Mulai dari bonus demografi hingga menjamurnya jasa keuangan digital.

"Khusus perbankan, ini berdasarkan analisa kami di BRI bahwa tren industri perbankan di Indonesia akan dipengaruhi oleh 6 faktor utama," ujarnya di gedung DPR RI Komisi XI Jakarta, Selasa (24/1).

Sunarso memaparkan, pertama, bonus demografi penduduk dengan usia produktif menjadi hal yang positif jika pemerintah mampu mengelola potensi Sumber Daya Manusia (SDM). "Jadi tren jumlah penduduk usia produktif akan meningkat mencapai 64% pada tahun 2030 nanti," ucapnya.


Kedua, terapat perubahan perilaku nasabah dari pembayaran cash atau tunai menjadi digital payment. "Jadi transaksi digital payment meningkat lebih dari 30% sedangkan transaksi cash turun tinggal 10% saja," imbuhnya.

Ketiga, implementasi ESG atau bisnis berkelanjutan berbagai lingkungan. Pasalnya, saat ini para investor berfokus pada aspek ESG yang berpengaruh terhadap perubahan tata kelola dan bisnis perbankan.

Faktor ke empat, low interest rate enviroment, yang mana ada penurunan kredit yang berdampak pada NIM yang tertekan. Sehingga, dalam hal ini perbankan tetap didorong untuk memperluas fungsi intermediasinya, karena dalam presentasi angka NIM semakin kecil.

"Kalau kita lihat di 2010 itu NIM bisa lebih dari 10%, tapi di 2022 hanya sekitar 6%. kalau mau tambah besar berarti harus cari nasabah sebanyak-banyaknya kira-kita begitu," imbuhnya.

Kelima, yaitu penggunaan data dan teknologi yang semakin dominan. Dalam hal ini penggunaan data analytics untuk mempercepat proses bisnis kredit underwriting dan marketing.

Terakhir, bersaing dengan jasa keuangan digital atau Financial Technologi (FinTech). "Jadi persaingan yang semakin ketat seiring dengan hadirnya pemain non-bank seperti fintech dengan berbagai dinamikanya," pungkasnya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Putar Otak Genjot Kredit Saat Daya Beli & Ekonomi Lesu