Analisis Teknikal

Sudah Sepekan Ngebut, IHSG Bakal Tembus 7.000 Lagi?

Putra, CNBC Indonesia
24 January 2023 07:10
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat cukup signifikan di pekan lalu.

IHSG mencatatkan apresiasi sebesar 3,51% dan ditutup di 6.874,93 pada Jumat (20/1/2023). Dana asing pun mulai masuk ke pasar saham RI.

Data perdagangan menunjukkan investor asing membeli bersih saham-saham domestik senilai hampir Rp 392 miliar.

Adanya inflow asing terutama masuk ke saham-saham blue chip yang memicu terjadinya rebound juga menjadi katalis positif untuk IHSG.

Pasar juga menyambut positif sinyal BI yang akan segera mengakhiri periode kenaikan suku bunga setelah menaikkan 7-day reverse repo rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% pada RDG 18-19 Januari 2023 lalu.

Setelah menguat cukup tajam di pekan lalu, bagaimana prospek pergerakan IHSG setidaknya untuk hari ini?

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG pekan lalu, indeks bergerak naik dan mampu tembus batas BB terdekat di 6.765.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI pun semakin meningkat dan terakhir berada di 58,25.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 semakin bergerak menjauhi MA 26 dan bar histogram menguat di area positif.

Pola IHSG membentuk tren upside masih terbuka. Namun untuk jangka pendek, IHSG masih perlu menguji level psikologis 6.970 terlebih dahulu sebagai resisten terdekat sebelum kembali melaju ke 7.000.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular