Analisis Teknikal

Sudah Diisi Bensin oleh BI, Bisalaha IHSG Menguat Lagi

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 20/01/2023 06:15 WIB
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pasar saham dalam negeri berada di teritori positif sepanjang minggu ini. Dari 4 hari perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 3x dan telah naik 2,87% dalam sepekan.

IHSG menguat cukup signifikan 0,8% dan ditutup di 6.819,91 pada perdagangan kemarin (19/1/2023). Untuk pertama kalinya dalam dua minggu terakhir IHSG berhasil tembus level psikologis 6.800.

Penguatan IHSG didorong oleh apresiasi mayoritas saham. Statistik perdagangan menunjukkan ada 294 saham yang menguat, 217 saham melemah dan 198 saham stagnan kemarin.


Setelah mengalami outflows yang cukup besar, investor asing kembali membanjiri pasar saham domestik dengan uangnya kemarin.

Data perdagangan mencatat asing membukukan beli bersih atau net buy di pasar reguler sebesar Rp 647,4 miliar. Sementara di pasar negosiasi dan tunai asing juga net buy Rp 61,7 miliar sehingga asing net buy Rp 709 miliar di seluruh pasar.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.

Dalam konferensi pers menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-19 Januari 2023, BI juga memandang inflasi global perlahan mulai melambat sehingga era kenaikan suku bunga yang agresif dipandang akan segera berakhir.

Pandangan BI tersebut mampu menjadi katalis positif yang mendorong harga aset-aset keuangan berisiko seperti saham naik. Namun setelah tembus level psikologis 6.800, bagaimana prospek pergerakan IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin, indeks bergerak naik dan mampu tembus batas BB terdekat di 6.761.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Setelah sekian lama posisi RSI berada di bawah 40, kemarin RSI IHSG ditutup di atas 50 dan berakhir di posisi 54,12.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 mulai memotong MA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak ke area positif.

Pola IHSG membentuk tren upside masih terbuka. Namun untuk jangka pendek, IHSG masih perlu menguji level psikologis 6.961 terlebih dahulu sebagai resisten terdekat sebelum kembali melaju ke 7.000.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan