BI Kerek Suku Bunga Lagi, Rupiah Masih Lemah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 January 2023 14:39
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah belum mampu bangkit melawan dolar Amerika Serikat (AS) menjelang penutupan perdagangan Kamis (19/1/2023). Bank Indonesia (BI) yang kembali menaikkan suku bunga acuan belum mampu mendongkrak kinerja rupiah.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 14:35 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 15.115/US$ melemah 0,2% di pasar spot.

Hasil Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung dua hari terakhir memutuskan suku bunga BI 7 days reverse repo rate naik sebesar 25 basis point menjadi 5,75%.

Suku bunga Deposit Facility sebesar 5%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6,50%.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan BI 7 days reverse repo rate menjadi 5,75%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (19/1/2023)

Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 menjadi 5,75%.

Sebanyak tiga institusi/lembaga memproyeksi BI akan menahan suku bunga di level 5,50%.

Sebagai catatan, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 200 bps pada periode Agustus-Desember 2022 menjadi 5,50%.


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular