IHSG Nyaman di Pucuk, Saham Raksasa Ini Jadi Juara
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini (19/01/2023) berbalik arah dan ditutup naik signifikan.
Jelang rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, IHSG ditutup menguat 0,54% di level 6801,98. Hingga istirahat siang ini, indeks sempat menyentuh level tertinggi tepatnya 6814,68.
Terdapat 288 saham mengalami kenaikan, 224 saham terkoreksi sementara 182 lainnya mendatar.
Perdagangan kali ini melibatkan 12,7 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 752 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai Rp 4,9 triliun.
Laju IHSG yang beringsut naik sejak pembukaan tadi pagi didukung oleh banyaknya saham yang menguat. Ini tercermin dari seluruh indeks sektoral yang menguat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bank Rakyat Indonesia menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar siang ini mencapai Rp 234 miliar. Disusul oleh Astra International Rp 214 miliar. Sementara itu, indeks juga mendapat katalis positif dari emiten emas Aneka Tambang yang naik 0,88% dan Merdeka Copper 2,77%.
Dari dalam negeri, investor menanti prospek kebijakan suku bunga acuan pada bulan Januari.
Research Analyst RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 19/01/2023) memperkirakan respon pasar akan positif apabila BI rate menaikkan 25 bps sesuai dengan estimasi. Di lain sisi, jika BI rate ternyata tidak berubah mungkin pasar akan bereaksi negatif.
"Jelang rilis aktivitas pasar cenderung wait and see, terutama investor asing juga dari awal tahun masih konsisten membukukan net sell yang jika diakumulasikan dari awal Januari mungkin hampir sekitar Rp 5 triliunan di pasar reguler saja" jelas Wafi.
"Pelaku pasar masih mencerna data-data ekonomi makro agar lebih akurat lagi memperkirakan arah pertumbuhan ekonomi tahun ini" lanjutnya.
Seperti yang diketahui, Bank Indonesia juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini. BI menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu dan Kamis (18-19 Januari 2023).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah antara yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan dan yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan.
10 lembaga memperkirakan bank sentral akan mengerek mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 menjadi 5,75%, sementara tiga institusi lain memproyeksi BI akan menahan suku bunga di level 5,50%.
(Muhammad Azwar/ayh)