Momentum Sedang Kuat, IHSG Masih Bisa Ngegas!
Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah dua hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan. Bahkan IHSG melesat signifikan kemarin.
Pada perdagangan Selasa (17/1), IHSG menguat 1,19% dan ditutup di 6.767,34. IHSG bahkan sempat tembus level psikologis 6.800 meski sementara.
Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan 320 saham dan asing yang mulai inflows. Data perdagangan menunjukkan asing net buy hampir Rp 230 miliar di pasar reguler.
IHSG tampak mulai mengalami kebangkitan setelah tertekan cukup hebat di awal tahun. Namun secara year to date, kinerja IHSG masih membukukan return yang negatif.
Setelah naik tajam kemarin, masih mungkinkah IHSG menguat hari ini?
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG kemarin, indeks bergerak menjauhi batas bawah BB di 6.562 dan sudah meninggalkan level psikologis 6.600.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Setelah sekian lama posisi RSI berada di bawah 40, kemarin RSI IHSG ditutup di atas 40 dan mendekati area RSI 50
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 mulai memotong MA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak ke area positif.
Pola IHSG membentuk tren upside masih terbuka. Namun untuk jangka pendek, IHSG masih perlu menguji level psikologis 6.800 terlebih dahulu.
(trp/trp)