Pantes IHSG Sesi I Stagnan, Saham Naik & Turun Sama Banyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,16% dan ditutup di 6.652,49 pada sesi I perdagangan Senin (16/1/2023).
Setelah sempat beberapa kali mencicipi zona merah, IHSG masih mampu bertahan di zona hijau hingga istirahat siang.
Indeks masih mampu menguat meski komposisi saham yang mengalami penguatan dan pelemahan hampir sama. Terpantau ada 259 saham yang naik dan 260 saham turun di sesi I.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang Indonesia mencapai US$ 3,89 miliar pada Desember 2022.
Surplus neraca dagang terjadi sebagai akibat dari kenaikan ekspor yang mencapi 6,58% year on year sementara impor turun 6,61% year on year.
Setelah menguat dan bertahan di atas level psikologis 6.600 di sesi I bagaimana prospek IHSG di sesi II? Simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak naik menuju batas atas BB 6.675,4.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI cenderung naik ke 52,48.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas garis MA 26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih ada peluang untuk menjajal level psikologis 6.700.
(RCI/dhf)