Ketika Lo Kheng Hong Bicara Soal Dampak Resesi ke RI

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 16/01/2023 12:20 WIB
Foto: Lo Kheng Hong (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)

Jakarta, CNBC Indonesia - Warren Buffett-nya Indonesia Lo Kheng Hong memberikan pandangannya tentang perekonomian global dan dampaknya ke ekonomi Indonesia tahun ini yang disebut-sebut akan mengalami resesi.

Konglomerat yang mendapat untung besar dari hasil investasi ini optimis bahwa resesi global tidak akan membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional.

"Saya optimis tahun depan negara kita tak resesi. Semoga apa yang saya harapkan terjadi,"kata Lo Kheng Hong dalam YouTube WinMax, dikutip Senin (16/1).


Lo mengungkapkan, perkiraan resesi oleh lembaga keuangan dunia hanya dialami pada negara lain. Sebab, sejauh ini ekonomi Indonesia secara fundamental masih sangat bagus. Seperti misalnya, ekspor komoditas baik batu bara maupun sawit masih mencatat pertumbuhan

"Katanya IMF, World bank bilang 2023 akan resesi. Tapi sebetulnya hari esok itu misteri tak seorang pun nggak tau pasti apa yang terjadi hari esok. Bisa resesi artinya bisa juga tidak. Saya termasuk orang yang optimis melihat negara kita. Rasanya tak resesi," ungkapnya.

Selain itu, Lo juga melihat bahwa kinerja bisnis perusahaan Indonesia masih sangat baik, terutama perbankan yang mencatat all time high. Sehingga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun diperkirakan masih akan mencatat di level 7.000

"Saya lihat bank-banknya . BCA 9 bulan 2022 labanya Rp 28 triliun. Tertinggi all time high. Mandiri per September Rp 30 trilkun labanya, BRI 9 bulan 2022 Rp 49 triliun. Banknya sehat-sehat," sebutnya.

Menurutnya, jika faktor global berdampak besar, maka yang terpengaruh lebih dulu adalah pasar modal.

"Kalau resesi itu bursa biasanya jalan duluan. Kalau misal tahun depan resesi itu saham sudah terjun bebas duluan. Baru resesi datang. Ini kalau sementara ini 2023 masih bertengger di 7.000 terus," pungkasnya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik