Potensi Cuan Besar di Balik Obral Big Cap Investor Asing

Riset, CNBC Indonesia
Senin, 16/01/2023 08:15 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan sepanjang pekan lalu. Saham-saham big caps dan blue chip masih tertekan akibat dilego oleh investor asing.

Asing terus menerus kabur dari bursa saham RI. Pada minggu lalu, asing tercatat net sell Rp 1,84 triliun di pasar reguler dan Rp 578 miliar di pasar negosiasi dan tunai sehingga secara total asing net sell Rp 2,41 triliun.

IHSG akhirnya harus membukukan kinerja mingguan minus 0,64%. Bahkan di sepanjang tahun ini, return IHSG merupakan yang terburuk di kawasan Asia Pasifik dan menjadi runner up terburuk secara global.


Di tengah aksi jual asing di saham blue chip yang memicu koreksi sebenarnya ada opportunity untuk memperoleh cuan karena beberapa saham big caps tersebut sudah jenuh jual dan ada yang sudah menunjukkan sinyal rebound. Berikut daftarnya.

PT Astra International Tbk (ASII)

Saham ASII ditutup stagnan sepanjang pekan lalu. Saham ASII berakhir Rp 5.450/unit pada perdagangan Jumat (13/1/2023). Secara teknikal saham ASII telah rebound dari area jenuh jualnya. Apabila saham ASII berhasil tembus Rp 5.500, maka selanjutanya berpotensi ke Rp 5.900.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham BBCA sudah terkoreksi sejak awal tahun ini. Bahkan saham BBCA sudah keluar dari market cap Rp 1.000 triliun seiring dengan penurunan harga sahamnya yang menuju Rp 8.000/unit. Level tersebut merupakan level psikologis saham BBCA. Di sisi lain saham BBCA sudah mendekati area jenuh jualnya, sehingga membuka peluang buy on weakness jika harga saham turun ke bawah Rp 8.000/unit.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Saham GOTO menguat signifikan sepanjang pekan lalu sebesar 10,5%. Penguatan saham GOTO justru terjadi ketika mayoritas saham blue chip dalam tekanan. Kini saham GOTO berhasil tembus ke atas level psikologis cepek. Secara teknikal, masih ada ruang saham GOTO untuk menguat ke Rp 110 dalam periiode terdekat.

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)

Saham MNCN sudah anjlok signifikan sepanjang 2023. Kini saham MNCN sudah berada di posisi terendahnya dalam 6 bulan terakhir. Secara teknikal, saham MNCN sudah berada di area jenuh jualnya tercermin dari posisi relative strength index yang di bawah 30. Dengan posisi penutupan minggu lalu di Rp 675/unit dan posisi yang sudah oversold, rebound dalam jangka pendek menuju Rp 720 masih terbuka

Sanggahan : Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri Anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggungjawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat