Simak! INCO Ambil Ancang-ancang Jadi Raja Smelter

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 11/01/2023 13:40 WIB
Foto: Vale Indonesia Berhasil Raup Laba Bersih pada Q1-2020 (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tambang mineral PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeksekusi transaksi afiliasi dengan pemegang saham perseroan Vale Canada Limited (VCL). Transaksi ini mencapai nilai sebesar Rp 140 miliar.

Berdasarkann keterbukaan informasi, dikutip Rabu (11/1/2023), transaksi ini melibatkan kedua anak perseroan, yakni PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) dan PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI).

Adapun, perseroan membeli saham VCL dalam BNSI sebanyak 349.990 lembar saham dengan nominal sebesar Rp10 juta. Dengan begitu, kepemilikan INCO dalam saham BNSI meningkat menjadi 99,9971%.


Sementara itu, VCL memindahkan saham 130 lembar atau setara Rp130 juta dalam KNI ke perseroan. Dengan transaksi ini, INCO memegang 100% saham KNI.

Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy mengungkapkan tujuan di balik transaksi ini berhubungan dengan rencana pengembangan fasilitas nikel.

"Transaksi pembelian saham VCL di PT KNI dilaksanakan oleh Perseroan sehubungan dengan rencana pengembangan fasilitas pengolahan nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang akan dilaksanakan oleh Perseroan dengan mitranya. Adapun KNI akan menjadi perusahaan pelaksana proyek tersebut," jelas Febriany dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (11/1/2023).

Sama halnya dengan pembelian saham VCL di BNSI, dimana BNSI akan menjadi perusahaan pelaksana proyek pengembangan fasilitas pengolahan nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Sebagai informasi, VCL adalah pemegang saham utama INCO dan merupakan pemilik 4.351.403.820 saham pada Perseroan atau sebesar 43,79% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi