Ditopang Data Ekonomi Baik, Wall Street Lanjutkan Reli

Tim Riset, CNBC Indonesia
09 January 2023 23:31
FILE - In this Oct. 14, 2020 file photo, the American Flag hangs outside the New York Stock Exchange in New York.Stocks were posting strong gains in early trading Thursday, May 13, 2021, following three days of losses and the biggest one-day drop in the S&P 500 since February.  (AP Photo/Frank Franklin II, File)
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada hari Senin (9/1) pagi waktu New York. Kenaikan tersebut melanjutkan reli akhir pekan lalu di tengah harapan bahwa The Fed dapat menghentikan kenaikan suku bunga yang agresif.

Indeks S&P 500 naik 1% pada awal perdagangan, setelah pada Jumat (6/1) lalu melonjak 2,3% merespons data tenaga kerja bulanan menunjukkan perlambatan pertumbuhan upah.

Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,4%. Sedangkan indeks padat teknologi Nasdaq Composite melonjak 1,7%.

Pasar saham di seluruh dunia secara mayoritas memulai tahun 2023 dengan pijakan positif, didorong oleh tanda-tanda bahwa inflasi melambat di AS dan Eropa. Investor berharap bahwa pelambatan ini akan mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga dengan tingkat yang lebih kecil.

Tetapi analis dan ekonomi memperkirakan The Fed dan bank sentral lainnya ingin melihat penurunan inflasi yang berkelanjutan sebelum mempertimbangkan untuk menghentikan upaya pengetatan kebijakan moneter. Selain makanan dan energi, harga barang dan jasa yang bergejolak dan tumbuh terlalu cepat tampaknya masih membuat The Fed dan Bank Sentral Eropa kurang nyaman.

Saat ini, investor sedang menunggu data harga konsumen di AS, yang akan diterbitkan Kamis. Angka-angka tersebut akan menjadi salah satu sentimen utama dalam pertemuan The Fed akhir bulan ini. Selain itu, minggu ini juga ditandai dengan dimulainya musim pendapatan dengan bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America akan melaporkan kinerjanya akhir pekan ini, Jumat (13/1).

Secara individu, saham Bed Bath & Beyond melonjak 31%. Pergerakan liar ini terjadi kala perusahaan dikabarkan sedang bersiap untuk mengajukan kebangkrutan dalam beberapa pekan mendatang. Saham taksi online AS, Uber, naik 4,5% setelah analis di Piper Sandler menaikkan harga target mereka untuk saham ride-hailing.

Tesla yang sempat ambles dalam dua pekan terakhir, harganya hari ini naik 8,8% dan memperpanjang rebound dari level terendah dua tahun yang dicapai minggu lalu.

Lululemon Athletica turun 10% setelah pembuat pakaian atletik tersebut mengatakan pihaknya memperkirakan margin keuntungan turun pada kuartal keempat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular