Bos Bayan Resources (BYAN) Jual Saham, Segini Nilainya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Senin, 09/01/2023 13:35 WIB
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Financial Officer (CFO) PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Alastair Gordon Christopher McLeod melepas kepemilikan saham perusahaan produsen batu bara itu. Ia melepas sebanyak 414.200 lembar saham.

Dengan harga Rp 21.613,61 per saham pada Selasa (3/1/2023), nilai transaksi mencapai Rp 8,95 miliar. Transaksi ini berlangsung pada 29 Desember 2022 dan 2-3 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi, Alastair mengungkapkan kepemilikan sahamnya ini 0,0159%. "Sebelum 5.714.200 saham atau 0,0171%. Sesudah 5.300.000 saham atau 0,0159%," jelas warga Inggris itu, dikutip Senin (9/1/2023).


Lebih lanjut, Alastair menjelaskan tujuannya melepas saham BYAN ini adalah untuk transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung.

Sementara itu, Presiden PT Bayan Resources Tbk Low Tuck Kwong baru memborong saham BYAN sebesar Rp 1.281.300 dengan harga Rp 20.839,52 per saham pada 30 Desember 2022. Dengan begitu, nilai transaksi jual-beli saham tersebut mencapai Rp 26,7 miliar.

Kini, kepemilikan saham Low Tuck Kwong pada perusahaannya sendiri itu sebesar 20.313.976.670 atau sebesar 60,94%.


(Zefanya Aprilia/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Batu Bara Lesu, Industri Didorong Tetap Efisien & Adaptif