Barang Berkliau Ini Bisa Jadi "Penyelamat" Saat Resesi Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian dunia diprediksi bakal gelap pada tahun-tahun lantaran terancam resesi global. Oleh karena ancaman itu masyarakat perlu menyiapkan diri dengan instrumen investasi yang mumpuni.
Salah satu instrumen yang dinilai tahan banting terhadap resesi global adalah investasi emas. Di mana, emas dikatakan memiliki nilai anti inflasi atau safe haven untuk jangka menengah dan jangka panjang.
Direktur Operasi dan Produksi PT Antam, I Dewa Bagus Sugata Wirantaya menyebutkan emas menjadi salah satu investasi yang aman dan tidak berisiko. Hal ini mengingat kondisi geopolitik dunia dan ancaman resesi global harus diikuti dengan investasi yang minim risiko seperti emas.
"Dan ini penting bagi kita, melihat kondisi saat ini kondisi geopolitik, global ada isu resesi ekonomi dunia. Investor juga cenderung untuk melihat dari investasi-investasi yang boleh dikata yang sangat tidak berisiko yaitu safe haven seperti investasi emas," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam Mining Zone, dikutip Senin (9/1/2022).
Selain itu, Dewa Menyebutkan bahwa saat ini emas menjadi instrumen investasi yang diburu investor. Menimbang kondisi perang yang saat ini terjadi di Rusia dan Ukraina membuat investor beralih pada investasi emas yang dinilai lebih memiliki risiko yang kecil.
"Terlebih lagi saat ini ada perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir, para investor cenderung melepas investasi-investasi yang berisiko tinggi beralih kepada emas," ujarnya.
Seperti diketahui, harga emas terbang ke level tertinggi selama enam bulan terakhir. Ancaman resesi, kebijakan moneter yang lebih moderat, dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi sang logam mulia.
Sinyal berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter The FED mampu mendorong kenaikan harga emas yang mendekati level tertinggi dalam 7 bulan. Di pasar spot harga emas berada di US$ 1.855 per troy ons pada Kamis (5/1/2023).
Meroketnya harga emas PT Antam juga terjadi di tahun 2022 dengan itu, Dewa memproyeksikan harga emas akan terus mengalami peningkatan di tahun 2023 ini. "Ada cenderung peningkatan seperti penjualan Antam di tahun 2022 menembus penjualan paling tinggi dari semua yang kita dapatkan," tuturnya.
Harga emas membuat awalan yang cemerlang di tahun baru, dengan harga melonjak mencatatkan rekor terbaru setelah enam bulan pada Kamis (05/05/2023). Selaras dengan gerak harga emas dunia, pada pagi ini harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk terpantau naik.
Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram masih meroket sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 1.031.000 per batang.
Dikutip dari data laman resmi Logam Mulia, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) ditetapkan Rp934 ribu per gram. Harga itu terbang Rp 9.000 per gram dari perdagangan kemarin.
Emas dunia naik signifikan di atas $ 1.850 per ons pada pukul 08.30 pagi ini, melayang di dekat level tertinggi dalam enam bulan di tengah kelemahan dolar secara umum, pasca risalah Federal Reserve terbaru.
Investor sekarang melihat data minggu ini yang dapat memandu prospek pertumbuhan dan kebijakan moneter, termasuk data aktivitas sektor swasta dari ekonomi utama, laporan pekerjaan bulanan utama AS, dan risalah Fed terbaru.
Kekhawatiran ekonomi di AS juga mendukung penguatan logam termasuk emas, dengan mantan Presiden Fed New York William Dudley mengatakan bahwa resesi AS ada di depan mata tetapi kemungkinan tidak akan parah.
Federal Reserve telah menjadi lebih agresif dalam upayanya untuk mengekang inflasi, dan William Dudley mengatakan tindakan bank sentral mengindikasikan resesi mungkin terjadi.
[Gambas:Video CNBC]
Grafik Pergerakan Harga Emas Sepekan
(pgr/pgr)