
IHSG Ngegas, Awan Gelap Mulai Hilang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (09/01/23) dibuka menguat setelah serangkaian data ekonomi mendorong investor untuk mengurangi ekspektasi pengetatan moneter agresif oleh Federal Reserve.
Pukul 09.02 IHSG naik 0,49% di level 6.717,41. Selang tiga menit berikutnya, IHSG masih berada di wilayah positif naik 0,42% menjadi 6714,45.
Volume transaksi terpantau ada sebanyak 1,8 miliar saham dan berpindah tangan sebanyak 84 ribu kali. Nilai perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 493 miliar rupiah.
Sementara itu, terdapat 249 saham terapresiasi, 130 terkoreksi dan 190 lainnya mendatar.
Saham AS ditutup naik tajam pada hari Jumat (06/01/23), mengangkat indeks ekuitas utama cukup untuk membukukan kenaikan mingguan yang kuat setelah serangkaian data ekonomi mendorong investor untuk mengurangi ekspektasi pengetatan moneter agresif oleh Federal Reserve.
Pertumbuhan upah AS tiba-tiba melambat pada bulan Desember dan nilai dari bulan sebelumnya direvisi turun tajam. Sebagai tambahan, data ISM menunjukkan bahwa aktivitas bisnis non-manufaktur menurun, sementara pesanan pabrik berkontraksi jauh di atas ekspektasi.
Namun, laporan pekerjaan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan selama sembilan bulan berturut-turut, menambah bukti ketatnya pasar tenaga kerja AS.
Dow Jones meningkat 700 poin dan S&P 500 naik 2,3%, keduanya membukukan kenaikan 1,4% pada minggu pertama tahun ini. Sementara itu, Nasdaq 100 mengungguli dan naik 2,8% di sesi tersebut, Sementara itu, Nasdaq 100 mengungguli dan naik 2,8% di sesi tersebut, rebound setelah sinyal hawkish dari risalah FOMC karena imbal hasil Treasury 10-tahun turun 15 bps.
(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat