Perdana Melantai, Saham Sunindo Pratama (SUNI) Naik 8,67%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) pada hari ini resmi menjadi perusahaan tercatat, di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menawarkan sebanyak 600 juta lembar saham atau setara dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah setelah Penawaran Umum Perdana Saham kepada publik. Sehingga perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 180 miliar.
"Perseroan didirikan pada Oktober 2002 dan bergerak di bidang aktivitas penunjang industri minyak dan gas bumi (migas) utamanya industri pipa seamless. Perseroan berpengalaman dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan industri migas, antara lain pipa seamless OCTG Tubing dan Casing, Wellhead dan Christmas Tree, DrillBit, Completion Equipment serta Wellhead Installation and Maintenance Services," kata Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk Johan Chandra di gedung BEI Jakarta, Senin (9/1).
Dalam debut perdananya, saham SUNI langsung naik 8,67% atau 26 poin ke harga Rp 326 per saham dari harga penasaran Rp 300 per saham. Total frekuensi saat ini 286 kali transaksi dengan total volume 43 ribu lot untuk total nilai transaksi Rp 2,2 miliar.
Dana hasil dari IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk pembelian sekitar 39,96% saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM), anak perusahaan perseroan yang saat ini sebanyak 60% sahamnya dimiliki oleh perseroan. Kemudian untuk pelunasan sebagian utang usaha RTM kepada supplier dan modal kerja RTM, serta modal kerja perseroan.
Perseroan saat ini didukung fasilitas produksi yang berlokasi di Batam yang berada di bawah PT Rainbow Tubulars Manufacture, Entitas Anak yang saat ini 60% sahamnya dimiliki oleh Perseroan.
PT Rainbow Tubulars Manufacture merupakan satu-satunya pabrikan dalam negeri yang memiliki kapasitas memproduksi pipa seamless OCTG Tubing dengan standar API-5CT sebagaimana ditetapkan oleh American Petroleum Institute, sebuah institusi yang menetapkan standar di industri minyak dan gas bumi, yang digunakan dalam aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia serta melayani dan menguasai hampir 70% dari pangsa pasar pipa seamless OCTG Tubing dalam negeri.
Perseroan berencana melakukan ekspansi usaha berupa peningkatan kapasitas produksi pipa seamless OCTG tubing melalui akuisisi lahan untuk pembangunan pabrik serta pembelian mesin-mesin produksi yang pelaksanaannya ditargetkan pada kuartal 3 tahun 2023.
Peningkatan kapasitas produksi ini merupakan upaya Perseroan meningkatkan pangsa pasar yang diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan perseroan ke depannya serta untuk memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas serta mengurangi ketergantungan pada produk impor sejenis dari luar negeri.
Hal ini sejalan dengan komitmen Perseroan mendukung program pemerintah yang telah menetapkan target lifting minyak dan gas bumi sebesar masing-masing 1 Juta BOPD (barrel oil per day) dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) pada tahun 2030.
Perseroan memperkirakan Pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 sekitar Rp 500 miliar serta laba tahun berjalan sekitar Rp 70 miliar.
Untuk tahun 2023, Perseroan memproyeksikan Pendapatan konsolidasi sebesar Rp 596 miliar serta Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 84 miliar, meningkat sebesar masing-masing 19,2% dan 20%.
(rob/ayh)