Emiten 'Cap Tikus' Sandiaga Uno Anti Ekonomi Gelap! Kebal?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
09 January 2023 06:30
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramalan badai gejolak ekonomi global sepertinya tidak mengurungkan emiten produsen minuman beralkohol melakukan terobosan dengan melepas sahamnya ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) optimis dapat tetap tumbuh ditengah gempuran tantangan ekonomi dunia.

Direktur Utama Jobubu Jarum Minahasa Audy Charles Lieke mengatakan, Indonesia merupakan negara yang besar. Berdasarkan pengalaman saat pandemi dan masa krisis pada tahun sebelumnya membuktikan Indonesia tetap kuat menghadapi guncangan ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi kita lebih baik daripada negara sebelumnya. Indonesia juga punya ketahanan. Artinya kita pernah melewati beberapa resesi ekonomi global dan Indonesia selalu melewatinya dengan baik," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (9/1).

Audy menuturkan, perseroan juga harus mulai melangkah untuk mengambil peluang menuju Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang. Keputusan dalam melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di tahun ini merupakan momentum yang tepat.

"Kiita tak bisa menunggu. Kita harus melangkah. Dan kenapa kita memberanikan diri di 2023 walaupun memang ya mungkin ada yang menilai 2023 ada resesi global tapi kita yakin. Karena kita yang saya boleh sebut ketahanan perekonomian kita punya penduduk 273 juta saat ini nomor empat terbesar di dunia," jelasnya.

Audy menyebut, langkah IPO tersebut juga berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang mendukung produk buatan lokal untuk dapat bersaing secara global.

"Kita sendiri kalau bisa menggunakan produk asli Indonesia seperti saran arahan presiden Jokowi. Dari kemenparekraf menyebutkan supaya duit nggak keluar. Kalau menciptakan produk lokal yang baik, ada di pasar yang baik, pasar Indonesia, negara mendukungc saya pikir resesi bukan sesuatu yg mutlak dan tak bisa kita lewati. Bersama-sama kita bisa ungkapnya.

Meskipun demikian, kata Audy, pihaknya juga terus memantau perkembangan ekonomi terkini dan mewaspadai terhadap kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Selanjutnya, perseroan juga akan menyuapkan strategi jitu agar dapat bertahan dan bisnisnya tetap tumbuh positif.

"Tapi kita perlu waspada yang tadi resesi global. Waspada. Cuma kita kan pasti cari strategi korporasi yang mana kita bisa melewatinya dengan baik," sebutnya.

Audy menjelaskan, pangsa pasar perseroan saat ini fokus pada penjualan domestik. Namun, harapannya dapat ekspor ke liar negeri, seperti Singapura serta beberapa negara di Eropa dan negara lainnya. "Rencananya 2023 kita mulai menulusuri proses," imbuhnya.

Audy membeberkan, yang menjadi pertimbangan Singapura sebagai tujuan ekspor karena perizinan di negara tersebut mudah. Apalagi, negara tersebut juga sebagai pasar dari berbagai negara di dunia.

"Kami juga menjajaki recana memperluas ekspor ke Singapura dan mempertimbangkan merek baru di seluruh segmen produk yang diproduksi oleh kami," pungkasnya.

Mengutip prospektusnya, produsen minuman Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks akan melepas paling banyak 800 juta saham baru dari portepel setara 20% dengan harga penawaran Rp 220 per saham. Sehingga BEER akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 176 miliar.

Komisaris Utama Jabubu Jarum Minahasa, Nicho Lieke mengungkapkan, aksi korporasi dengan melepas sahamnya di pasar modal atau dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dana hasil IPO tersebut sebesar 5,26% atau sebanyak Rp 9,25 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah dari pihak ketiga yang berlokasi di Desa Jetis, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Jawa Tengah seluas kurang lebih 2 hektar. Tanah ini untuk dibangun fasilitas produksi baru.

Selanjutnya 6,11% atau sebesar Rp 10,47 miliar atau dana segar dari IPO untuk membangun fasilitas produksi berupa bangunan pabrik, infrastruktur, gudang bahan baku dan gudang barang jadi.

Produk Cap Tikus 1978 yang diproduksi oleh PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk juga mendapatkan dukungan dari instansi pemerintah pusat ataupun daerah yaitu mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF), Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Selain mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga organisasi, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk juga tak lepas dari dukungan 30.000 petani Cap Tikus di Sulawesi Utara, melalui dukungan langsung pemerintah provinsi Sulawesi Utara oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandow serta Bupati Minsel Franky Wongkar dan Wabup Petra Rembang.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Debut Perdana, Emiten 'Cap Tikus' Langsung Kasih Cuan 15,38%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular