IHSG Sesi I Batal Anjlok Parah, Sesi II Lebih Sumringah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melawan tekanan di awal perdagangan dan berakhir di zona hijau di sesi I perdagangan Jumat (6/1/2022).
IHSG dibuka di 6.653,76 dan sempat drop ke 6.598,65. Namun setelah mengalami penurunan tersebut IHSG rebound dan berakhir dengan penguatan 0,73% di 6.702,11 di sesi I.
Kali ini mayoritas saham mengalami penguatan. Statistik mencatat ada 289 saham yang naik dan 240 saham melemah. Sisanya sebanyak 165 saham stagnan.
Namun tampaknya perdagangan masih cukup sepi. Nilai transaksi di sesi I hanya sebesar Rp 5,64 triliun.
IHSG sudah anjlok dalam kemarin dengan pelemahan sampai 2,34% sehingga menyeret indeks kembali ke posisi terendahnya sejak Agustus 2022.
Di minggu perdana tahun 2023 ini, investor asing mencatatkan net sell dari pasar saham lebih dari Rp 1 triliun.
Setelah berhasil menguat di sesi I, bagaimana nasib IHSG di sesi II? Simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih bergerak naik dengan batas atas BB terdekat di 6.784.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI sempat berada di bawah 20 yang menunjukkan area jenuh jual dan setelah menyentuh posisi tersebut RSI naik dan terakhir ditutup di 34,71.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 semakin mendekati garis MA 26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG memang masih berpeluang menguat tetapi harus menguji resisten terdekat terlebih dahulu di 6.784.
(trp/dhf)