
IHSG Sesi I Anjlok 1,7%, Bakal Lebih Parah di Sesi II?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi yang sangat tajam di sesi I perdagangan Kamis (5/1/2022).
IHSG jatuh 1.73% dan ditutup di 6.695,71 dan melemah sejak awal perdagangan. IHSG bahkan sampai terlempar dari dua level psikologis 6.800 dan 6.700.
Ada 480 saham yang harganya drop dan turut menjadi pemberat IHSG. Nilai transaksi juga mencapai hampir Rp 7 triliun di sesi I.
Tren yang terjadi belakangan ini adalah investor asing cenderung menjual saham dan masuk ke obligasi pemerintah.
Di tengah tren tersebut, bagaimana prospek pergerakan IHSG di sesi II? Simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih bergerak turun jauh dari batas bawah BB 6.717.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun dalam ke 18,6 dan sudah jenuh jual.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di bawah garis MA26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG berpeluang rebound tipis.
(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat