GOTO Longsor, Opsi Saham Karyawan Jadi Kurang Laku Nih

Riset, CNBC Indonesia
04 January 2023 06:31
RUPS GOTO (dok GOTO)
Foto: RUPS GOTO (dok GOTO)

Jakarta, CNBC Indonesia - GoTo Peopleverse Fund (GPF) terus melakukan pengalihan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kepada karyawan hingga konsultan perseroan dalam rangka pemberian opsi saham cuma-cuma. Meski sudah 1 bulan lockup dibuka, penebusan opsi saham terhitung kecil.

Sebagai informasi, sesaat GOTO resmi melantai (listing) di bursa pada 11 April 2022, GPF sempat memiliki 106.908.291.844 saham seri A perseroan (setara dengan 9,03%).

Jumlah tersebut terus berkurang seiring periode penguncian (lock-up) saham dibuka pada 30 November 2022.

Artinya, GPF telah mengalihkan alias menjual kepemilikan kepada para karyawan, konsultan, mantan karyawan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris GOTO yang berhak.

Menurut data teranyar dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), GPF menguasai 85.286.811.154 saham seri A GOTO atau setara dengan 7,20% per 2 Januari 2023.

Secara total, selama periode pelaksanaan pengalihan saham pada 2 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023, GPF telah menjual 21.621.480.690 saham (setara dengan 1,83%) kepada partisipan opsi pemberian saham tersebut.

Hanya saja, tidak ada penjelasan yang terperinci terkait nilai total transaksi yang dilakukan di pasar negosiasi tersebut.

Namun, apabila menilik keterbukaan informasi, GOTO sudah empat kali mengumumkan proses pengalihan saham oleh GPF selama periode 2 Desember 2022 hingga data teranyar per 27 Desember 2022.

Dalam masing-masing keterbukaan tersebut, GOTO hanya menyebutkan soal rentang harga transaksi.

Pada periode 2-6 Desember, misalnya, harga transaksi penjualan oleh GPF di kisaran Rp2/saham - Rp133/saham. Kemudian, pada periode 19-27 Desember, harga transaksi di rentang Rp2/saham-Rp105/saham.

Meskipun sudah lebih dari sebulan sejak lock up dibuka, saham GPF yang ditebus cenderung minim karena longsornya saham GOTO sehingga sebagian besar yang menebus opsi saham tersebut enggan menebusnya apabila harga pelaksanaan berada di atas harga pasar saat ini yang masih berada di bawah 'cepek'.

Terus Alihkan Saham di Tengah Tekanan Harga

Aksi pengalihan saham oleh GPF, yang dibantu oleh broker PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Stockbit Sekuritas Digital, terjadi di tengah tekanan harga saham GOTO di pasar reguler sejak berakhirnya periode lock-up.

Harga saham emiten jasa ride-hailing dan e-commerce tersebut sempat anjlok 79,70% dari level tertinggi di Rp404/saham pada 15 Juni 2022 ke level terendah Rp82/saham pada penutupan 26 Desember 2022.

Sedangkan, per Selasa (3/1/2023), harga saham GOTO di angka Rp95/saham, turun 76,48% dari level tertinggi atau merosot 71,89% dari harga penawaran IPO (Rp338/saham).

Secara umum, selain sentimen dibukanya lock-up yang membolehkan investor pra-IPO melepas saham perseroan, iklim ketidakpastian global di tengah era suku bunga tinggi juga turut menjadi penyebab tertekannya saham GOTO.

Sebagai informasi, menurut prospektus penawaran saham perdana (IPO) perseroan, per 10 Maret 2022, jumlah partisipan yang berhak menerima opsi saham dari GPF adalah 10.394 pihak.

Adapun, harga pelaksanaan opsi saham berkisar antara Rp2 sampai dengan Rp202 per saham.

Lebih lanjut, periode pelaksanaan opsi saham melalui pengalihan saham tercatat kepada partisipan beragam, paling lambat adalah 10 tahun sejak tanggal diberikannya opsi.


(RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article GOTO, Go To The Moon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular