Analisis Teknikal

Menit-Menit Akhir 2022, IHSG Bisa Lanjut Menguat di Sesi 2?

Market - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 December 2022 12:33
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I Jumat (30/12/2022) di zona hijau. IHSG terpantau menguat 0,18% di 6.872,76 hingga penutupan sesi I. IHSG sempat terkoreksi dan menyentuh 6.838,59 sebagai posisi terendah.

Setelah itu IHSG rebound tajam dan sempat bertahan sebentar di posisi tertinggi intraday di 6.888,74.

Sebanyak 240 saham mengalami penguatan dan sebanyak 240 saham juga melemah dan 202 saham stagnan.

Nilai transaksi hingga sesi I berakhir tercatat mencapai Rp 5,15 triliun. Hari ini juga bertepatan dengan hari terakhir perdagangan bursa di tahun 2022.

Lantas seperti apa prospek IHSG di sesi II perdagangan terakhir tahun ini? Simak ulasan teknikal di bawah ini.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih bergerak di dekat batas BB 6.870. Pola konsolidasi terbentuk.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI berada di 55,71.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berimpit dengan MA26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih akan bergerak di rentang 6.850-6.900.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading