Analisis Teknikal

Kemarin Nanjak, Bisa Nih IHSG Toel 7.000 Lagi?

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 28/12/2022 06:25 WIB
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pola uptrend mulai terlihat.

Pada perdagangan Selasa (27/12/2022), IHSG melesat 1,28% dan ditutup di 6.923. Sejak awal perdagangan, IHSG sudah menghijau.

Namun asing masih terus melakukan aksi jual. Data perdagangan menunjukkan asing net sell Rp 124,5 miliar di pasar reguler kemarin.


Meski ada kenaikan nilai transaksi, tetapi perdagangan masih tergolong sepi. Total nilai turnover di pasar saham mencapai Rp 8,5 triliun kemarin atau niak Rp 2,1 triliun dari awal pekan.

Well, perdagangan hari ini juga berpotensi kembali sepi. Salah satu sentimennya kali ini datang dari ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan Jakarta dan wilayah sekitarnya akan dilanda cuaca ekstrem.

Dengan adanya potensi hujan lebat dan kemungkinan terjadinya banjir, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau agar perkantoran menerapkan kerja dari rumah (work from home/WFH).

Kabar ini berpotensi besar berdampak pada perdagangan hari ini. Transaksi berpotensi kembali turun. Dengan transaksi yang rendah dan IHSG sudah menguat pesat maka perlu diwaspadai perdagangan akan cukup volatile meski peluang penguatan masih ada.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB akhir kemarin, indeks bergerak berhasil melampui batas BB 6.850.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI naik ke 53,95.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 semakin menjauhi MA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal tersebut, peluang IHSG menuju level psikologis 7.000 masih terbuka.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat