IHSG Jelang Pesta Akhir Tahun, Rally Dimulai?

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
26 December 2022 15:18
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021.  (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski sempat kehabisan tenaga di sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan sesi II perdagangan Senin (26/12/22).

IHSG ditutup naik 0,52% ke level 6.835,80 atau menguat 35 poin. Jelang penutupan perdagangan IHSG sempat menyentuh performa terbaiknya pada hari ini di level 6.858,14

Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 231 saham menguat, 271 saham mengalami koreksi dan 203 lainnya konsisten tidak berubah.

Sementara volume perdagangan perdagangan hari ini terpantau melemah karena sebagian besar pasar Asia-Pasifik lainnya tutup karena hari libur. Tercatat volume perdagangan hanya sebanyak 17 miliar saham diperdagangkan dibandingkan dengan perdagangan Jumat lalu yang mencapai 19 miliar.

Frekuensi saham berpindah tangan sekitar 850 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai 6,4 triliun rupiah serta kapitalisasi pasar mencapai 9508 triliun rupiah.

Sesi II kali ini, sektor energi masih menjadi pendorong kemajuan IHSG. Sektor ini naik sebesar 4,80% memimpin sektor-sektor lain yang juga menguat yakni sektor real estate, finansial, dan consumer siklikal.

Dari sektor energi, lagi-lagi, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) masih menjadi penopang IHSG bersama saham-saham lainnya. BYAN meroket 10,77% diikuti saham dengan kode GTBO yang melejit 9,32%. AIMS dan BOSS di sisi yang sama, naik masing-masing 2,86% dan 2,74%.

Mayoritas Bank Buku IV Kompak Menguat

Seluruh Bank Buku IV mengalami kenaikan dan cukup signifikan memacu laju IHSG. Terpantau saham BMRI memimpin kenaikan sebesar 1,26%. Di posisi kedua diikuti oleh BBRI yang menguat 1,02%, sementara BBCA naik sebesar 0,88%. Adapun BBNI tidak berubah.

Disamping Bank Buku IV, di deretan top gainers saham perbankan juga terdapat beberapa saham yang menguat. BRIS meningkat 7,82% dan BPTS yang naik 4,40%.

Peningkatan harga saham bank buku IV (bank yang memiliki rasio kecukupan modal di bawah 8%) dapat memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini karena bank-bank buku IV memiliki porsi yang cukup besar dalam IHSG, sehingga pergerakan harga saham bank-bank tersebut dapat mempengaruhi pergerakan IHSG secara keseluruhan.

Kenaikan harga saham bank buku IV dapat terjadi karena meningkatnya kepercayaan investor terhadap kondisi keuangan bank tersebut atau adanya sentimen positif dari pasar keuangan. Jika terjadi kenaikan harga saham bank buku IV yang cukup signifikan, maka dapat menyebabkan peningkatan IHSG secara keseluruhan.

Saham Acuan Bursa Asia Menguat

Pergerakan IHSG sejalan dengan beberapa saham acuan Asia. Nikkei 225 Index menguat 0,65% ditutup pada 26.406 sementara Indeks pada hari Senin, naik dari level terendahnya dalam setidaknya 2 bulan, setelah saham AS ditutup lebih tinggi pada hari Jumat setelah rilis data yang lebih lemah dari data PCE yang diharapkan.

Investor juga mencerna pernyataan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda, di mana ia menolak spekulasi bahwa bank sentral akan segera keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar menyusul penyesuaian mengejutkan terhadap target imbal hasil 10 tahun minggu lalu, tetapi menyatakan harapan bahwa tenaga kerja yang sedang berlangsung kekurangan akan mendorong perusahaan untuk menaikkan upah.

Shanghai Composite naik 0,65% menjadi ditutup pada 3.066 sementara Komponen Shenzhen naik 1,19% menjadi 10.979 pada hari Senin, memulihkan beberapa kerugian dari minggu lalu dan mengambil isyarat dari keunggulan positif di Wall Street setelah data terbaru menunjukkan bahwa inflasi AS terus mereda.

Saham China daratan juga naik meskipun masih ada kekhawatiran tentang situasi Covid di negara itu, dengan pihak berwenang mengatakan mereka akan berhenti merilis jumlah kasus harian di tengah gelombang baru infeksi.


(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular