Siap-siap Borong SBN Ritel di 2023, Ini Aturan Barunya!

Market - Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
26 December 2022 08:00
Gedung Kementerian Keuangan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Gedung Kementerian Keuangan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan memulai penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel pada Januari 2023. Seri yang akan terbit pada Januari 2023 itu adalah Savings Bond Ritel (SBR) atau seri SBR012.

Hal ini tentu akan menjadi incaran investor ritel yang tahun lalu belum berhasil membeli SBN. Namun, ada kabar yang menarik dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengungkapkan bahwa investor akan punya lebih banyak alternatif SBN ritel sesuai dengan strategi investasinya pada tahun depan.

Dia menuturkan bahwa dalam 1 masa penawaran, pemerintah akan menawarkan dua jenis SBN ritel yang berbeda.

"Misalnya pada periode penawaran SBR yang reguler tenor 2 tahun, akan ditawarkan SBR tenor lebih panjang dengan kupon/imbal hasil yang lebih maksimal," kata Deni.

Strategi ini sekaligus untuk memberikan opsi kepada masyarakat yang ingin berinvestasi di SBN ritel. Seperti diketahui, minat investor lokal terhadap SBN ritel memang sangat tinggi. Perebutan bahkan terjadi ketika masa penawaran sukuk ritel ST009.

Salah seorang investor bahkan menyebutkan bahwa membeli SBN ritel lebih sulit dari membeli tiket konser Blackpink.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengungkapkan investor lokal telah menyelamatkan pasar Surat Berharga Negara (SBN) selama pandemi.

Terhitung sejak awal pandemi, terjadi penurunan SBN domestik yang dipegang investor asing dari 39% hingga saat ini hanya 14,6%.

Kemudian, kata Suminto, penurunan angka investor asing tersebut diisi oleh investor dalam negeri. Menurutnya ini merupakan kabar baik karena menunjukan penguatan basis investor lokal masyarakat, utamanya kepercayaan mereka dalam berinvestasi pada instrumen SBN.

"Basis investor domestik kita makin kuat, statistik SBN rupiah kita sebelum pandemi di akhir 2019 SBN domestik kita yang dipegang investor asing sekitar 39%. Ketika pandemi investor domestik bisa absorb (menyerap)," katanya dalam kegiatan Stakeholders Gathering 2022, dikutip Senin (26/12/2022).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Psst! BI Diam-diam Siapkan Jurus Baru Jaga Rupiah, Apa Itu?


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading