Trader yang Belum Liburan, Bisa Pantau Saham Cuan Pekan Ini!

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 26/12/2022 06:15 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Periode perdagangan saham sudah memasuki pekan terakhir Desember. Namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi nyaris 4% dibading akhir November.

Rasanya masih sulit untuk IHSG bisa mencatatkan kinerja positif di bulan Desember. Faktanya, untuk tembus level psikologis 6.900 saja IHSG masih sulit. Padahal di akhir November, IHSG ditutup di 7.081.

Namun di tengah IHSG yang masih terjebak di bawah zona 7.000, bukan berarti peluang untuk meraih cuan menjadi tertutup.


Untuk minggu terakhir di penghujung tahun, ada beberapa saham konstituen LQ45 yang patut dicermati dan dapat menjadi pilihan jika ingin menggunakan strategi swing trade.

Secara teknikal berikut adalah daftar saham LQ45 yang layak untuk dipertimbangkan menjadi stock pick swing trade di akhir tahun.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Saham emiten peritel yang satu ini terpantau menguat 2,34% sepekan lalu dan ditutup di Rp2.620/unit. Secara teknikal, saham AMRT sedang bergerak uptrend menuju resisten terdekat di 2.720. Apabila level tersebut berhasil ditembus, maka peluang menuju ke 3.000 semakin terbuka.

PT Indah Kiat Pulp & Papper Tbk (INKP)

Saham INKP tercatat drop 6,63% sepekan terakhir dan ditutup di Rp 9.150/unit. Saham INKP sudah semakin mendekati support di 9.075/unit dan mendekati area oversold. Area ini dapat dimanfaatkan untuk entry point dan swing trade dengan take profit di resisten terdekat di 9.600.

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)

Saham MNCN memang bergerak downtrend sejak awal Desember 2022. Minggu lalu saham MNCN melemah 2,04% dan ditutup di Rp 720/unit. Secara teknikal dengan menggunakan indikator relative strength index (RSI) saham MNCN sudah drop ke area jenuh jual sehingga berpotensi memantul 760 terlebih dulu baru ke 830.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Saham TLKM bergerak uptrend dan berhasil menutup gap setelah ambrol awal Desember lalu. Harga saham TLKM mengalami apresiasi 2,72% dan berakhir di Rp 3.780/unit akhir pekan lalu. Secara historis, saham TLKM cenderung memiliki probabilitas upside 90% dalam dua dekade terakhir di bulan Desember. Harga saham TLKM masih berpeluang menuju level psikologis 4.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan : Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri Anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggungjawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat