Lebih Susah Beli SBN Ritel Daripada Beli Tiket Blackpink!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Minggu, 25/12/2022 22:32 WIB
Foto: Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan, penawaran ORI019 "Pulihkan Negeri, Bangkitkan Investasi" secara virtual di Jakarta, Senin (25/1/2021). (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan menambah alokasi untuk SBN ritel pada tahun depan, setelah melihat banyaknya investor dalam negeri yang mengincar instrumen ini.

Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mengatakan bahwa pihaknya melihat banyak masyarakat pada 2021 dan 2022 tidak bisa mendapatkan SBN ritel karena kehabisan kuota.

"Nah, untuk tahun 2023 ini, Kementerian Keuangan sudah memutuskan untuk menambah alokasi untuk investor ritel," ujarnya dalam video yang diupload dalam Instagram @kangdeni.ridwan, dikutip Minggu (25/12/2022).


Hal ini karena banyaknya masukan dan keluhan yang diterima oleh Kemenkeu. Bahkan, menurut Deni, ada investor yang mengatakan bahwa lebih susah beli SBN ritel daripada beli ticket Blackpink.

"Itu salah satu keluhan calon investor SBN ritel di akhir tahun 2022 yang merasa kasulitan membeli SBN ritel karena kuota yang terbatas," ungkapnya.

Kemudian, berita menarik lainnya adalah investor juga akan punya lebih banyak alternatif SBN ritel sesuai dengan strategi investasinya.

Dalam 1 masa penawaran, misalnya, akan ditawarkan 2 jenis SBN ritel yang berbeda.

"Misalnya pada periode penawaran SBR yang reguler tenor 2 tahun, akan ditawarkan SBR tenor lebih panjang dengan kupon/imbal hasil yang lebih maksimal," kata Deni.

Rencananya, penawaran SBN ritel akan dimulai sejak Januari 2023. Seri yang akan terbit pada Januari 2023 itu adalah Savings Bond Ritel (SBR) atau seri SBR012.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Setujui Usulan BEI Buka Informasi Kode Domisili Investor