Tak Kuat Hadapi Badai Salju AS, Harga Minyak Jatuh 1,5%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 December 2022 08:24
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia merosot 1,5% pada perdagangan Kamis (22/12/2022) karena kekhawatiran akan menurunnya permintaan akibat badai salju di Amerika Serikat.

Kekhawatiran akan resesi yang dapat membuat permintaan susut juga menyelimuti pasar minyak dunia.

Harga minyak Brent tercatat US$80,98 per barel, turun 1,5% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) anjlok 1% menjadi US$77,5 per barel.

Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga Federal Reserves/The Fed akan tetap berlanjut. Ini setelah rilis data ekonomi AS yang menunjukkan umlah orang yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran meningkat kurang dari yang diharapkan pada minggu lalu. Selain itu ekonomi pulih lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal ketiga.

Data yang cerah meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed lebih cenderung mengintensifkan kenaikan suku bunga. Dampaknya adalah dapat memperlambat ekonomi dan menghambat konsumsi bahan bakar.

"Itu mulai merusak momentum karena kekhawatiran The Fed akan kembali memangkas pasar lagi," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

Pada saat yang sama hampir 2.000 jadwal penerbangan AS dibatalkan pada Kamis dan Jumat saat musim liburan. Ini mengirimkan sinyal bearish untuk permintaan bahan bakar perjalanan.

Kabar dari China juga menjadi pemberat laju harga minyak mentah dunia kemarin. Negeri Panda tersebut sedang bertarung untuk mempertahankan jumlah infeksi Covid-19 yang lonjakan besar dalam kasus, kata seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu (21/12/2022).

Rumah sakit di Shanghai mengatakan akan mempersiapkan "pertempuran tragis" dengan Covid-19 karena diperkirakan setengah dari 25 juta orang kota itu akan terinfeksi pada akhir minggu depan, karena virus menyebar ke seluruh China sebagian besar tidak terkendali.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Duh! Minyak Dunia Balik ke US$100/barel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular