
BI Bawa Kabar Buruk Soal Dunia: AS & Eropa Bakal Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian global masih diliputi dengan ketidakpastian yang tinggi. Ada sederet persoalan yang menghantui, mulai dari pandemi covid-19 hingga lonjakan inflasi.
"Perekonomian global menurun disertai ketidakpastian yang masih tinggi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/12/2022).
Pandemi covid-19 belum sepenuhnya selesai. Sederet negara masih berkutat menangani penyebaran kasus, salah satunya China sehingga memukul perekonomian.
Persoalan lain adalah perang Rusia dan Ukraina yang belum tahu kapan akan berakhir. Ancaman krisis pangan dan energi semakin mengkhawatirkan dan mendorong lonjakan inflasi di berbagai negara.
Peningkatan suku bunga acuan secara agresif membuat sederet negara jatuh ke jurang resesi. Amerika Serikat (AS) dan Eropa adalah diua di antaranya.
"Pertumbuhan ekonomi global 2023 masih melambat sebagaimana prakiraan dan risiko resesi yang tinggi di beberapa negara termasuk AS dan Eropa," jelasnya.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi global cuma mampu tumbuh 3% pada 2022 dan 2,6% pada 2023.
"BI memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3% 2022 tapi menurun jadi 2,6% pada 2023," ungkapnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%